Masalah Keluhan Masyarakat, Ini Kata PDAM Kota Bengkulu

RMOLBengkulu. Terkait keluhan salah satu masyarakat Kota Bengkulu keanehan dalam proses manajemen pembayar yang ada yang janggal dalam proses pencatatan meteran.


RMOLBengkulu. Terkait keluhan salah satu masyarakat Kota Bengkulu keanehan dalam proses manajemen pembayar yang ada yang janggal dalam proses pencatatan meteran.

Saat dikonfirmasi Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, Sjobirin Hasan mengatakan, "Yang penting kami sebagai jasah layanan publik ini ketika pelangan mengeluh kami memberilan solusi dan kami tidak meningalkan pelanggan, jadi ada costomer lancip disitu ada hubungan yang baik antara prusahan atau jasa layannan kami kepada pelanggan," kata Sjobirin kepada RMOLBengkulu, Senin(17/9).

Pelangan bisa menyampaikan kekeluhanya melalui sms di 082186133456, di nomor itu kirimkan nama nomer ID pelanggan, alamat lengkap, nomer henpon, kemudian apa kekeluhanya agar penangannanya bisa lebih cepat.

"Untuk penghitungan masyarakat jangan terlena oleh pembayaran sebelumnya yang murah, karna untuk penghitungan tagiahan bulan ini kan bulan depan dihitungnya tagian dari tangal 1 sampai tangal 20, kemungkinan ada tambahan dari biya bulan lalu yang tagiahanya murah, lalu dihitung pada bulan berikutnya sehinga terjadi tagihan yang lebih besar dari bulan sebelumnya," jelas Sjobirin.

Untuk diketahui sebelumnya, Salah satu pelanggan bernama Rasmawan, warga Jalan Dempo 7, Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, mengaku, nyaris tiga bulan mereka tidak mendapat pasokan air dari PDAM Tirta Dharma. Untuk menyisiati krisis air bersih tersebut, ia sekeluarga terpaksa menggunakan air galon yang dibeli dari toko.

"Bayangkan, setiap hari kami harus mengeluarkan untuk membeli air galon karena air macet," katanya, minggu (9/9) siang.

Dia juga menjelaskan, ada keanehan dalam proses manajemen PDAM Tirta Dharma di Kota Bengkulu. Bagaimana tidak, bulan Juli dan Agustus kemarin dia telah membayar biaya beban tagihan sebesar Rp 22.000.

Namun, bulan September lalu struk pembayaran tagihan tiba - tiba melenjit naik menjadi Rp 243.500. Sehingga, menurutnya ada yang janggal dalam proses pencatatan meteran.

"Saya sempat protes, karena bayarnya tiba - tiba mendadak mahal. Padahal, air tidak keluar," jelasnya. [ogi]