RMOLBengkulu. Pemerintah didesak sejumlah pihak mendesak Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mundur dari jabatannya. Desakan ini ihwal kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang, kemarin (Senin, 29/10).
- PKS: Ceceran KTP-EL Di Bogor Bukan Masalah Sepele!
- AMAN: Jangan Ubah Pulau Enggano jadi Pulau Sawit
- Upacara Hari Bhakti Imigrasi Ke-74: Transformasi Keimigrasian Melalui Strategi Digitalisasi
Baca Juga
RMOLBengkulu. Pemerintah didesak sejumlah pihak mendesak Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mundur dari jabatannya. Desakan ini ihwal kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang, kemarin (Senin, 29/10).
"Menteri Perhubungan harus mengundurkan diri karena gagal dalam menjalankan tugas memberi rasa nyaman kepada rakyatnya dalam hal transportasi," papar Koordinator Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa), Amirullah Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (30/10).
Diketahui, pesawat Lion Air JT-610 hilang kontak pukul 6.33 WIB dan dipastikan jatuh di perairan Teluk Karawang, Jabar. Pesawat tersebut mengangkut 189 orang.
Amirullah menegaskan, diperlukan tim independen untuk menyelidiki kecelakaan ini. Sebab, sambung Amirullah, sudah menjadi rahasia umum bahwa CEO Lion Air Group, Rusdi Kirana adalah bagian dari pemerintahan Jokowi.
"Jadi kalau tim penyelidik kecelakaan hanya diberikan kepada KNKT sangat miris bisa mengungkap fakta sebenarnya, apalagi kita ketahui pesawat JT-610 Sehari sebelumnya sudah rusak. Tetapi kenapa diberangkatkan," demikian Amirullah. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- 15 Pegawai Kemenkuham Bengkulu Ikut Ujian Penyesuaian Ijazah & Ujian Kenaikan Pangkat
- Penuhi Pengabdian Masyarakat, STIA MoU Dengan PMI Provinsi Bengkulu
- Benarkah Angka Stunting di Provinsi Bengkulu Terus Menurun?