RMOLBengkulu. Jangan ikut menyebarkan informasi bohong alias hoax terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa pagi (29/10).
- KPU Susun Anggaran Rp 86 T Untuk Pemilu 2024, Mendagri Minta Tinjau Ulang
- Ini Deretan 5 Pembantu Jokowi Yang Kekayaannya Naik Drastis saat Pandemi
- Pimpinan Kanwil Kemenkumham Bengkulu Halal Bihalal Dengan Gubernur Bengkulu
Baca Juga
RMOLBengkulu. Jangan ikut menyebarkan informasi bohong alias hoax terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa pagi (29/10).
Pesan itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twitter miliknya @Sutopo_PN, Selasa (30/10).
Menurut Sutopo, tidak ada video atau foto kondisi penumpang sebelum Lion Air JT-610 jatuh.
"Jangan ikut menyebarkan hoax," terangnya.
Sejak kemarin, pasca pesawat yang mengangkut penumpang dan kru pesawat total 189 orang itu hilang kontak, beredar video dan foto di dalam pesawat sebelum jatuh. Video dan foto bukan penumpang pesawat Lion Air JT-610.
Pertama, video dengan durasi 45 detik. Jelas Sutopo, video itu penumpang pesawat Lion Air JT-353 rute Padang-Jakarta yang turbulensi beberapa waktu yang lalu, semua penumpang selamat.
Kedua, viral dua foto penumpang yang sedang mengenakan masker oksigen. Disebutkan Sutopo, foto itu kondisi penumpang pesawat Sriwijaya saat turbulensi beberapa waktu lalu. Semua penumpang dan pesawat selamat.
"Dua foto ini bukan penumpang pesawat JT-610. Jika anda menerima foto berikut dan mengatakan ini kondisi penumpang Lion Air sebelum jatuh. Itu semua bohong. Hoax," ungkapnya.
Ketiga, foto bagian badan pesawat Lion Air di tepi pantai yang sedang dievakuasi. Disebutkan Sutopo, foto itu adalah bangkai pesawat Lion Air JT-904 yang mengalami musibah di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada tahun 2013.
"Di sosial media beredar foto ini yang menyebutkan sebagai pesawat Lion Air JT-610. Info itu tidak benar. Itu hoax. Jangan menyebarkan hoax," demikian Sutopo. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Dolar Nyaris Tembus 15 Ribu, HIPMI: Industri Nasional Bisa Kolaps
- Rakor Evaluasi Kinerja & Refleksi Akhir Tahun 2023, Santosa: 2024, Kemenkumham Bengkulu Harus Meraih Predikat WBK
- Senin, Irjen Pol Guntur Mulai Bertugas Di Polda Bengkulu