Komnas RIM: Malu Kalau Mahasiswa Tidak Cepat Tanggap Selamatkan Bangsa

RMOLBengkulu. Konsolidasi para aktivis untuk membuat membuat sebuah gerakan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat terus mendapatkan dukungan. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa, dukungan juga datang dari aktivis senior.


RMOLBengkulu. Konsolidasi para aktivis untuk membuat membuat sebuah gerakan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat terus mendapatkan dukungan. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa, dukungan juga datang dari aktivis senior.

Salah satu aktivis pergerakan senior yang juga Ketua Umum Komite Nasional Rakyat Indonesia Menggugat (Komnas RIM), Effendi Saman mengatakan konsolidasi sangatlah perlu dilakukan agar aksi dapat dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang.

"Kalau kita berbicara tentang perspektif gerakan, tentu perencanaan aksi juga harus mulai disiapkan. Jadi diskusi selanjutnya seperti itu," ujar Effendi Saman dalam acara Ngopi Ngerumpi bertajuk 'Republik di Ambang Kebangrutan dan Bahaya Disintegrasi. Mahasiswa, Pemuda, dan Rakyat  Dimana?' di Jalan Veteran 1 No. 33, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).

Sebelumnya, dalam diskusi yang sama, salah satu aktivis mahasiswa tahun 1998, Ferry Juliantono memastikan dalam pekan ini pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dengan para aktivis lain demi membuat sebuah gerakan untuk mengingatkan pemerintah tentang kondisi ekonomi bangsa yang kian terpuruk sekaligus menyuarakan aspirasi rakyat. Hal itu sebagaimana ajakan dari penggagas acara Ngopi Ngerumpi, Iwan Sumule.

Hadir pula sebagai pembicara dalam diskusi itu Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Nabil Bintang. Dia memastikan kalau mahasiswa tentu akan terus memperjuangkan nasib rakyat.

Namun demikian, Ahmad Nabil Bintang mengakui pihaknya sangat berat untuk bisa mewakili suara para aktivis mahasiswa. Sebab menurut dia ada banyak aliansi mahasiswa di republik ini. Makanya, dia meminta waktu untuk melakukan konsolidasi terlebih dahulu dengan para aktivis mahasiswa di berbagai kampus agar mereka mau bergabung.

"Soal mahasiswa masih mengkonsolidasikan dengan kelompok dari kampus-kampus yang lain, saya yakin mahasiswa juga mendengarkan situasi objektif dan subjektif yang sudah tidak bisa dibantahkan lagi. Maka sangat malu jika seandainya mahasiswa tidak cepat menyelamatkan republik ini dari ancaman disintegrasi," timpal Effendi Saman. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]