Keterangannya Kerap Berubah-ubah, Bekas Ajudan Akui Takut Ferdy Sambo

Sidang dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat/RMOL
Sidang dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat/RMOL

Keterangan salah seorang bekas ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, yang kerap berubah-ubah saat bersaksi terkait kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (J) menjadi sorotan Jaksa Penuntut Umum (JPU).


Dalam sidang lanjutan yang menghadirkan 10 saksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11), JPU pun menanyakan persoalan tersebut kepada Romer.

"Apa yang menyebabkan keterangan saudara berubah-ubah?" tanya JPU.

"Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran," jawab Romer singkat.

Lantaran dirasa belum memberikan keterangan yang cukup jelas, Romer kembali ditanya soal subjek yang membuatnya takut.

"Takut memberikan kejujuran, takut kepada siapa? Kita kan takut pada Tuhan, kita takut mati atau kita takut apa?" cetus JPU.

Ketika menjawab pertanyaan itu, Romer menyebutkan nama salah satu terdakwa kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, dan orang ini diduga sebagai dalam dari terjadinya penembakan.

"Takut sama bapak, Pak," jawab Romer.

"Bapak siapa?" tanya JPU memperjelas.

"Pak Sambo," sambung Romer menjawab.

Mengetahui itu, JPU lantas memperdalam kembali alasan Romer takut kepada Sambo, sampai-sampai dirinya tidak berani memberikan kesaksian yang sebenarnya tentang kejadian penembakan di rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.

"Kenapa takut?" tanya JPU.

"Takut saja, Pak. Karena ini sudah ada yang meninggal," demikian Romer.