Jelang Idul Adha, Tidak Ditemukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya di Pasar Rakyat

Kendaraan keliling yang digunakan BPOM untuk memeriksa bahan makanan yang berbahaya/RMOLBengkulu
Kendaraan keliling yang digunakan BPOM untuk memeriksa bahan makanan yang berbahaya/RMOLBengkulu

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop-UKM) Kabupaten Lebong bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu menggelar pengawasan di Pasar Rakyat di Kelurahan Amen Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong, kemarin (18/6) sekitar pukul 09.00 WIB.


Dalam peninjauan jelang Idul Adha 1444 Hijriah ini, kedua lembaga ini belum menemukan adanya bahan makanan dan minuman yang menggunakan bahan berbahaya.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kadis Perindagkop-UKM Kabupaten Lebong, Mahmud Siam melalui Kabid Perdagangan, Arnaldi Sucipto kepada wartawan, Senin (19/6) siang.

"Alhamdulillah negatif, semoga seterusnya pedagang dan pelaku usaha tetap konsisten dan menyadari pentingnya keamanan pangan bagi pembeli," kata Arnaldi.

Dia juga menerangkan, pemeriksaan 40 sampel makanan itu diperiksa oleh pihak BPOM melalui kendaraan laboratorium.

"Makanan olahan yang memiliki kemungkinan untuk dicampurkan pewarna dan pengawet berbahaya. Termasuk ikan mentah dan ikan kering, untuk dipastikan aman dari pengawet berbahaya," ucap Arnaldi.

Sidak itu dilakukan sesuai amanat Undang Undang (UU) nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Tujuannya sendiri untuk menjamin hak konsumen atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang/jasa.

"Dalam kegiatan ini dilakukan pembinaan kepada pelaku perdagangan atas kewajiban dalam memastikan kualitas dan mutu barang yang diperdagangkan," tegasnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan, para pemilik untuk memperhatikan standar mutu barang yang dijual. Mulai dari label PIRT, BPOM, produk halal, masa kedaluwarsa, serta kemasan agar tidak rusak.

"Kami mengimbau untuk masyarakat baik selaku konsumen dan pedagang untuk sama-sama meperhatikan mutu barang yang menjadi konsumsi. Mengingat kualitas tersebut berkaitan dengan kesehatan," demikian Arnaldi.