Komisi III DPRD Bengkulu Selatan (BS), Holman, SE meminta insentif tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna maupun puskesmas, harus segera dimulai.
- PWI Benteng Beri Pemahaman Jurnalistik Untuk Operator Desa
- Polri Bakal Bangun Mako Brimob di Seluma
- Akhirnya Wanita Pemeran Video 8 Detik Ucapkan Permohonan Maaf Dan Jalani 'Punjung Sawo'
Baca Juga
Insentif merupakan hak para nakes yang sudah bekerja dan mengabdi setulus hati demi tugas negara.
"Insentif nakes harus dibayar. Itu hak mereka," tegas Holman.
Untuk memastikan pembayaran insentif nakes, rencananya pada Rabu (27/10/2021) mendatang, Komisi III DPRD BS akan memanggil manajemen RSHD Manna. Mereka meminta penjelasan terkait pembayaran insentif telanjang yang belum diumumkan.
"Dari penjelasan manajemen RSHD Manna tadi (kemarin), insentif nakes yang tersisa akan segera dimulai, ujar Holman.
Dirinya pun meminta Pemkab BS harus memprioritaskan pembayaran insentif telanjang jika memang serius dalam penanganan Covid-19.
Nakes merupakan ujung tombak penanganan Covid-19. Jika para nakes tidak diperhatikan dan hak mereka tidak diberikan, tentunya penanganan pasien Covid-19 tidak akan maksimal.
"Penanganan pandemi Covid-19 menjadi prioritas Pemda, nakes harus diperhatikan. Hak mereka jangan dihambat agar semangat bekerja," ujar Holman.
Sebelum pembayaran pameran pakaian yang terlibat dalam penanganan Covid-19 tersendat beberapa bulan. Para nakes karena insentif tidak diberikan.
"Padahal mereka juga butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," demikian Holman.
- Penuntasan Jalan di Wilayah Topos Dialokasikan Rp 14 Miliar
- Dewan Ingatkan Durasi Pengesahan APBD 2022 22 November
- Pemeriksaan Hewan Kurban Di Masjid Jadi Prioritas