Heboh, Beredar Video Anak Pejabat Diduga Dicegat Lalu Dikeroyok

Tampak Tangkapan layar peristiwa dugaan penganiayaan sempat dilerai warga sekitar/Ist
Tampak Tangkapan layar peristiwa dugaan penganiayaan sempat dilerai warga sekitar/Ist

Sebuah video memperlihatkan seorang siswi SMP Negeri 01 Lebong, berinsial A (13) mendapat perundungan dari teman sekolahnya berinsial K. Aksi perundungan ini juga disaksikan oleh kawan-kawannya.


Berdasarkan data yang dihimpun, peristiwa terjadi di luar sekolah, Kamis (1/6) atau sekitar kediaman A. Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik itu, terlihat K menggunakan motor bersama tiga teman lainnya ingin menemui A.

Namun, dalam perjalanan ia melihat A yang sedang berjalan bersama tetangganya tak jauh dari kediamannya.

Sebelum peristiwa itu, antara K dan A sempat cekcok mulut terkait adanya tudingan yang menyebutkan jika A memviralkan K.

Tak terima dengan itu, antara K dan A ribut. Bahkan, peristiwa itu diabadikan melalui video yang direkam melalui ponsel rekan K. 

Saat ini peristiwa itu telah dilaporkan oleh orang tua A, berinisial J ke Unit PPA Satreskim Polres Lebong, pada Kamis (1/6) lalu.

J yang diketahui pejabat aktif di lingkungan Pemkab Lebong kepada wartawan mengaku tak terima atas dugaan penganiayaan yang dilakukan K bersama teman-temannya tersebut.

Di hadapan awak media, J menceritakan kronologis awal anaknya sampai dianiaya di sekitar rumahnya tersebut.

Kejadian itu terjadi pada Kamis lalu (1/6) pukul 15.30 WIB di pinggir jalan kediamannya yang terletak di Kecamatan Amen.

Saat itu, anaknya berinisial A pamit ke warung tidak jauh dari kediamanya bersama teman seusianya berinisial L.

"Selang beberapa waktu, saya diberitahu jika anak saya dikeroyok oleh 4 orang anak seusia mereka," kata J di ruang kerjanya, Senin (5/6).

Lanjut dia menjelaskan, usai menerima informasi itu, dirinya bergegas menuju ke tempat kejadian. Akan tetapi, saat tiba dilokasi antara K dan A sudah tidak berada di lokasi.

"Anak saya ternyata sudah dibawa ke rumah kakak saya yang tidak jauh di lokasi," jelas J.

Dia menambahkan, anaknya A sempat dilarikan ke Puskesmas Muara Aman lantaran mendapati luka cakar di bagian wajah, luka di bagian lengan dan berdarah di bagian hidung.

"Karena cemas, saya larikan anak saya di Puskesmas Muara Aman sekira Rp 16.00 WIB untuk mendapatkan perawatan medis," beber J.

Usai terima aksi pengeroyokan tersebut, dirinya langsung membuat laporan polisi (LP) ke Polsek Lebong Utara. Namun, saat itu petugas menyarankan dilaporkan ke Petugas PPA Polres Lebong. Itupun karena antara A dan K sama-sama dibawah umur.

"Di lokasi, pak polisi sempat nanya mau diselesaikan melalui bina masyarakat atau mau melapor? Saya langsung menjawab mau melapor. Makanya saya dilaporkan ke Polres," ungkap J.

Menurutnya, peristiwa itu telah dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Lebong. Bahkan, J dan anaknya sempat dimintai keterangan oleh penyidik.

"Saat di Polres saya dan anak saya sempat diperiksa usai melapor. Kita dimintai keterangan kurang lebih dua jam," pungkasnya.

Lebih jauh, ia mengaku, sebelumnya perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, sejak awal peristiwa hingga sekarang belum ada upaya masing-masing orang tua untuk bertatap muka.

"Harapan ini masalah ini diselesaikan oleh APH. Karena ini khawatir kejadian seperti ini terulang lagi," demikian akhiri J.

Terpisah, Kapolres Lebong, AKBP Awilzan melalui Kasat Reskim IPTU Alexander saat dikonfirmasi mengaku belum menerima informasi laporan dari orang tua A.

"Belum monitor. Nanti saya cek lagi," singkatnya.