Green Market Tekan Harga Ayam Dipasar, Puluhan Pedagang Datangi DPRD

Ibu-ibu pedagang ayam potong hearing bersama DPRD BS/RMOLBengkulu
Ibu-ibu pedagang ayam potong hearing bersama DPRD BS/RMOLBengkulu

Akibat green market yang tidak menyamakan harga jual daging ayam di pasar atau lebih murah dibanding dengan para pedagang lainnya, membuat para pedagang daging ayam merasa dirugikan hingga berujung mendatangi kantor DPRD Bengkulu Selatan (BS), Senin (14/3).


Ibu-ibu yang berprofesi sebagai penjual daging ayam di pasar tradisional ini, meminta DPRD BS melakukan tindakan terhadap green market agar harga jual di pasar tradisional seperti, pasar Ampera dan Kutau disamakan sebab, jika green market menjual terlalu murah akan berdampak terhadap para pedagang yang lain.

"Kita hanya minta harga jual daging ayam di pasar sama, namun jika green market tidak mau menyetarakan harga jual kami minta untuk tidak berdagang di pasar, sebab ini sangat merugikan kami yang hanya penjual kecil," kata salah satu penjual daging ayam Ismi, usai rapat bersama komisi II DPRD BS dan Diskoperindag BS.

Para pedagang merasa tertindas dengan harga jual green market yang lebih murah bekisar Rp 5000 rupiah per kilogram itu, berdampak terhadap para pelaku penjual daging ayam yang lain. Tak ingin mata pencaharian terkikis dengan persaingan pasar, pihaknya meminta DPRD BS menyetarakan harga jual demi keberlangsungan mata pencaharian mereka.

Menanggapi hal itu, ketua komisi II DPRD BS Dodi Martian, mengaku akan menindaklanjuti keluhan para pelapak daging ayam tersebut, terlebih lagi terjadinya persaingan harga jual yang tidak sehat alias monopoli. 

"Green market merupakan penjual hebat, sedangkan ibu-ibu ini adalah penjual kecil otomatis ibu-ibu ini tidak dapat menyaingi harga jual green market, untuk itu kita minta dinas terkait agar menindaklanjuti hal ini dan membentuk tim pemeriksa pasar harga pasar agar tidak terjadi seperti ini," sampai Dodi.

Sebaiknya lanjut Dodi, green market tidak menjual di lapak pasar, dan kalaupun harus menjual di pasar harganya paling tidak disamakan dengan lapak-lapak yang ada di pasar, agar para pelaku penjual daging ayam yang tidak saling dirugikan," ujarnya.

Ketua komisi II DPRD BS Dodi Martian saat pimpin hearing bersama pedagang daging ayam

Untuk mengatasi hal tersebut, DPRD BS meminta dinas terkait untuk membentuk tim pemeriksa harga pasar, agar nantinya harga jual daging ayam baik sekla kecil dan besar tidak terjadi monopoli harga.