RMOLBengkulu. Perseteruan antara sopir angkot dan Grab di Bengkulu nampaknya masih berlanjut. Aliansi sopir angkot 5 warna menilai pemerintah tidak serius menanggapi tuntutan mereka beberapa waktu lalu yang meminta Grab ditutup karena dinilai merugikan, serta belum mempunyai izin operasi yang jelas.
- Sidak Hari Pertama Kerja Kabupaten Kaur Nihil
- Diduga PT Waskita Karya Penyebab Terjadinya Tanah Longsor Di Tanjung Kemuning
- Ribuan Warga Eks Padang Bano Berpeluang Memilih
Baca Juga
RMOLBengkulu. Perseteruan antara sopir angkot dan Grab di Bengkulu nampaknya masih berlanjut. Aliansi sopir angkot 5 warna menilai pemerintah tidak serius menanggapi tuntutan mereka beberapa waktu lalu yang meminta Grab ditutup karena dinilai merugikan, serta belum mempunyai izin operasi yang jelas.
"Bingung mau pulang kerumah naik apa bang, biasanya kan sepulang sekolah banyak angkot yang sudah menunggu. Mau naik ojek ongkosnya pasti mahal," keluhnya enggan disebut identitasnya ini kepada RMOLBengkulu, Rabu (5/9).
Bersamanrekan-rekannya Ap berharap masalah ini cepat selesai dan sopir angkot dapat kembali beroperasi seperti biasanya lagi.
- Potensi KPR Tinggi, BTN Bidik Pembiayaan Perumahan MBR di Sumatera Utara
- Zakat Fitrah Bengkulu Utara Uang Beras Kategori I Rp 32 Ribu
- Tidak Ada Agama Yang Mentolerir