Tidak Ada Agama Yang Mentolerir

RMOLBengkulu. Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengungkapkan, bom bunuh diri di Surabaya merupakan perbuatan yang tidak bisa ditolerir.


RMOLBengkulu. Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengungkapkan, bom bunuh diri di Surabaya merupakan perbuatan yang tidak bisa ditolerir.

Ia bahkan dengan tegas mengatakan, agama manapun itu pasti melarang sekecil apa pun bentuk teror.

"Tidak ada agama yang mentolerir, sekecil apapun bentuk teror. Nyawa manusia sangat berharga," tegas Rohidin kepada RMOLBengkulu, Minggu (13/5).

Disisi lain, aparat kepolisian terus meningkatkan keamanannya di tempat-tempat keramaian dan tempat ibadah di Provinsi Bengkulu.

Seperti diberitakan, ledakan bom bunuh diri di Surabaya terjadi di tiga gereja diantaranya Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 Surabaya dan Gereja Pantekosta, Jalan Arjuno Surabaya.

Sedikitnya ada 9 orang meninggal dan 40 orang terluka akibat peristiwa tersebut. [nat]