Giliran Kapolres, Dandim dan Pemkab Berjibaku Singkirkan Material Dengan Cangkul

Tim gabungan berjibaku menyingkirkan material dari areal persawahan warga/RMOLBengkulu
Tim gabungan berjibaku menyingkirkan material dari areal persawahan warga/RMOLBengkulu

Satu hektare lahan pertanian padi milik petani di Desa Embong Uram Kecamatan Uram Jaya, tertimbun material tanah dan batu, nyatanya mengungang keprihatinan sejumlah pihak.


Masing-masing, Kapolres Lebong, AKBP Awilzan bersama Dandim 0409 Rejang Lebong, Letkol CZI Trisnu Novawan, Pemkab Lebong yang dikomandoi oleh Asisten I Setda Lebong, Firdaus, serta OPD terkait dibantu warga dan pemerintah desa setempat.

Sama seperti yang dilakukan Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen bersama rombongan dua hari berturut-turut, tim gabungan berjibaku membuat tanggul sementara untuk menghentikan luapan air bah masuk ke areal persawahan warga.

Tim gabungan itu menyingkirkan material secara manual dengan menggunakan cangkul karena tidak ada akses untuk alat berat, dan masukkan material ke dalam karung sebagai tanggul pencegah banjir.

Kapolres Lebong, AKBP Awilzan menyampaikan, aksi kerja bakti sosial itu pasca jalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Desa Embong Uram, Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong, jebol dihantam air di Tik Temiling.

"Kita semua melaksanakan gotong royong yang terdampak banjir. Bisa dilihat sendiri daerah persawahan terkena material air bah," jelasnya.

Kendati material tersebut terjadi beberapa lalu, kata dia, sukarelawan gabungan dan warga setempat baru melaksanakan kerja bakti untuk menyingkirkan material air bah yang menutupi sawah warga. Agar tidak mengganggu proses musim tanam.

"Makanya, pada hari ini kita melaksanakan gotong royong dan kerja bhakti. Sehingga, dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak," demikian Awilzan.

Sementara itu, Dandim 0409 Rejang Lebong, Letkol CZI Trisnu Novawan menambahkan, ada beberapa titik anak sungai sangat berpotensi meluap dalam musim hujan kali ini. Mulai dari anak sungai Tik Mut, Tik Temiling, dan Air Tik Biduk.

Untuk itu, ia mengimbau, warga untuk tetap waspada dan menjaga lingkungan agar tidak terjadinya genangan air di pemukiman warga maupun persawahan. Jika diperlukan melakukan gotong royong sebagai langkah antisipasi.

"Imbauan kepada masyarakat untuk menjaga sekitar anak sungai agar tidak tersumbat oleh sampah-sampah dari alam sampah kayu yang menghambat saluran anak air sungai," singkatnya.

Untuk diketahui, petani di Desa Embong Uram Kecamatan Uram Jaya, tertimbun material tanah dan batu akibat curah hujan melanda daerah itu.

Pantauan di lapangan, material itu dengan ketinggian sekitar satu sampai dua meter. Terjadi di tiga titik di desa Embong Uram.

Akibat kejadian itu, beberapa petani pemilik sawah itu mengalami kerugian karena lahan itu tidak bisa lagi diolah alias gagal panen.

Saat ini material tanah longsor itu telah dibersihkan oleh warga, pemerintah desa hingga BPBD setempat. Untuk total kerugian masih dihitung.

Sebab, Air Bah juga menimbun sawah milik warga satu titik di Desa Tabeak Kauk dan Tabeak Dipoa, Kecamatan Lebong Sakti. Total kerugian diperkirakan kurang lebih 7 Hektare dan gagal panen diperkirakan 1,5 hektare.