Dua IRT Minta Maaf Usai Sebar Hoaks Pasien Suspek Virus Corona

RMOLBengkulu. Tidak main-main, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu langsung memanggil dua orang warga Bengkulu yang telah melakukan penyebaran berita hoaks di sosial media terkait virus covid-19 melalui pesan berantai whattshap.


RMOLBengkulu. Tidak main-main, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu langsung memanggil dua orang warga Bengkulu yang telah melakukan penyebaran berita hoaks di sosial media terkait virus covid-19 melalui pesan berantai whattshap.

Pelaku berisinisal A (26th) dan J (38th) merupakan ibu rumah tangga (irt) yang saat ini tinggal Bengkulu. Keduanya dipanggil tim Siber Polda Bengkulu untuk dimintai keterangan terkait penyebaran berita hoaks pasien virus covid-19 yang dirawat di RSUD M.Yunus, Senin (16/3) kemarin.

Disampaikan oleh Kapolda Bengkulu melalui Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, bahwa menurut fakta, informasi yang disebarkan tersebut adalah hoax dan saat ini keduanya telah di panggil oleh Polda Bengkulu guna dilakukan klarifikasi.

"Dua orang pelaku ini kita panggil,  guna memberikan efek jera dan pembelajaran kepada masyarakat akan tidak mudah klik and share berita-berita hoaks yang dapat menimbulkan stigma negatif di masyarakat,” kata Sudarno, Selasa (17/3) saat konferensi lers bersama awak media.

Lanjut Sudarno, pelaku penyebaran berita hoax ini sudah membuat resah masyarakat dari berita yang mereka sebarkan. Mereka dengan cepat menyebarkan berita hoaks tersebut dengan cara membroadcast dan menyebarkan ke grup Whatsapp.

Terkait adanya pidana sebenarnya ada bila menyebarkan, cuman mempidanakan seseorang ada tahapannya dan prosesnya panjang, dan sekarang kita panggil untuk klarifikasi saja dan meminta maaf kepada masyarakat,” sambungnya.

Sementara itu, Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Zulki Maulub mengatakan, bahwa informasi tersebut tidak benar karena pasien yang dirujuk tidak ada atau tidak memiliki tanda-tanda suspect virus corona dan pasien dirawat secara normal.

Sampai tadi malam saya terus diminta kejelasan apakah berita yang beredar itu benar atau tidak dan saya selalu katakan hoaks,” ucap Zulki.

Dirinya juga menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada merawat pasien yang suspect corona atau covid-19.

Pihaknya akan menyatakan Suspect covid-19 apabila pasien sudah mengalami demam kemudian gejala batuk pilek disertai sesak nafas atau sudah ada gangguan pernafasan

Terkait pasien dari Kabupaten Kepahiang, sebelumnya pasien ini  sudah di tangani oleh pihak rumah sakit Kepahiang. Namun, karena ingin memastikan keadaan pasien karena sebelumnya pasien sempat pergi ke daerah yang terjangkit covid-19 maka di rujuk ke RSUD M.Yunus guna mendapatkan penangan dari tim yang menanganai virus covid-19

"Saat dibawa ke RSUD M Yunus kondisi pasien sudah membaik dan tidak demam lagi. Secara pemeriksan , pasien ini bukanlah pasien pdp melainkan pasien odp," tutup Zulki Maulub.

Kendati demkian, kedua irt ini mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bengkulu.

Kami berdua meminta maaf atas segala kesalahan yang telah kami perbuat, karna kami disini sebenarnya hanya membagikan bukan membuat berita tersebut dan membagikannya dari grup ke grup,” ucap pengakuan kedua irt penyebar berita hoaks. [tmc]