Diduga Faktor Ekonomi, Lansia Di Lebong Ditemukan Meninggal Gantung Diri

Tempat Kejadian Perkara melakukan aksi bunuh diri/Ist
Tempat Kejadian Perkara melakukan aksi bunuh diri/Ist

Seorang pria lanjut usia (lansia) nekat mengakhiri hidup dengan cara tragis. Dia ditemukan gantung diri areal perkebunan di wilayah Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan, Minggu (15/8).


Identitas korban diketahui bernama Hadirnan (65) warga Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten Lebong. Dugaan sementara, penyebab bunuh diri lantaran stres permasalahan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Menyadur data Polsek Lebong Selatan, korban pertama kali ditemukan istrinya Hamnah. Istri korban curiga ketika suaminya tak kunjung pulang ke rumahnya yang terletak di Kelurahan Tes hingga pukul 17.30 WIB.

Istri pria tersebut kemudian mencari ke tempat tetangga namun hasilnya nihil. Hanya saja, sang istri terkejut seketika menyusul ke areal perkebunan dan menemukannya sudah tidak bernyawa dengan kondisi tergantung.

Kapolres Lebong AKBP Ichsan Nur SIk melalui Kapolsek Lebong Selatan Iptu Suroso menjelaskan, paginya korban pergi ke kebun untuk mengambil pisang. Karena tak kunjung pulang seperti biasa atau hingga pukul 16.00 WIB, istrinya menyusul ke kebun.

"Di lokasi istri melihat korban sudah tergeletak di bawah batang pohon jeruk dengan posisi leher terlilit tali yang sudah terputus dari batang pohon jeruk," terangnya.

Dia kaget saat melihat korban tergantung dengan seutas tali di pohon Jeruk. Saat itu juga, istrinya langsung menelpon saksi bernama Onoy (50) warga Kelurahan Tes.

Warga yang mendengar kabar itu langsung berdatangan. Mendapati ada orang gantung diri, beberapa warga melapor ke Polsek Lebong Selatan.

Tak lama berselang, polisi datang bersama petugas medis. Visum dilakukan dan petugas tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan. Diduga kuat, korban meninggal karena murni gantung diri.

"Keluarga menolak untuk autopsi, dan mereka ikhlas dengan kematian korban," bebernya.

Disinggung soal motif bunuh diri itu, menurut Suroso diduga faktor ekonomi. "Saya tanya kepada keluarga, selama ini tidak pernah ada masalah. Bahkan, sebelumnya tidak ada persoalan apa-apa. Ya mungkin karena faktor ekonomi," demikian Suroso.