Eropa kembali menjadi episentrum Covid-19. Jerman adalah satu negara yang mengalami lonjakan infeksi paling parah.
- Kader IMM Dipenjara, Mantan Relawan Jokowi Serukan Perlawanan
- Tidak Puas Sistem Zonasi, Puluhan Orang Tua Siswa Gerebek Disdik Kota Bandung
- 15 Pegawai Kemenkuham Bengkulu Ikut Ujian Penyesuaian Ijazah & Ujian Kenaikan Pangkat
Baca Juga
Otoritas kesehatan pada Kamis (11/11) melaporkan rekor baru infeksi virus corona dengan 50.196 kasus Covid-19. Ini adalah pertama kalinya bagi Jerman melaporkan lebih dari 50 ribu kasus sejak awal pandemi.
Kanselir Angela Merkel menyebut lonjakan kasus saat ini sangat dramatis.
"Pandemi kembali dengan cara baru yang spektakuler," ujar jurubicaranya, seperti dikutip News18.
Meroketnya infeksi Covid-19 dilaporkan lantaran tingkat vaksinasi yang rendah di Jerman, yaitu hanya di atas 67 persen. Hal itu membuat rumah sakit mendapatkan tekanan.
Beberapa negara bagian yang paling parah terkena dampak, termasuk Saxony, Bavaria, dan yang terbaru Berlin, telah memperkenalkan pembatasan baru yang ditujukan untuk orang-orang yang tidak divaksinasi.
Mulai awal pekan depan, Berlin akan melarang orang yang tidak divaksinasi memasuki restoran, teras, bar, ruang olahraga, dan salon.
Sejauh ini, lebih dari 4,9 juta orang telah terinfeksi oleh Covdi-19 di Jerman sejak awal pandemi.
- Ketua DPR RI Buka Rakernas I JMSI
- Kabid Propam Polda Kaltara Dicopot, Ini Penjelasan Kompolnas
- Rugikan Negara Rp11 Miliar, Ternyata Terdakwa Kasus Korupsi Koni Tarik Uang 37 Kali