RMOL. Dikatakan Camat Kampung Melayu Kota Bengkulu Rosminiarti, bahwa setelah pulang dari study banding ke Jakarta untuk melihat langsung dampak dari PLTU, masyarakat Teluk Sepang sepakat adanya pembangunan PLTU.
- Ini 3 Kegiatan Dinas Kanwil Kemenkumham Bengkulu Di Pusat
- Pemerintah Resmi Bentuk Satgas TPPU Usut Skandal Rp 349 Triliun di Kemenkeu
- Penumpang Ngaku Teroris Dan Bawa Bom, Lion Air Riau-Jakarta Delay Lebih Dari 2 Jam
Baca Juga
RMOL. Dikatakan Camat Kampung Melayu Kota Bengkulu Rosminiarti, bahwa setelah pulang dari study banding ke Jakarta untuk melihat langsung dampak dari PLTU, masyarakat Teluk Sepang sepakat adanya pembangunan PLTU.
"Masyarakat disini sudah sepakat untuk membangun PLTU," kata Rosminiaeti, usai acara pertemuan mendengarkan laporan hasil study banding, beberapa hari yang lalu, di Kantor Lurah Teluk Sepang Kota Bengkulu, Kamis, (29/9/2016).
"Hasil dari study banding mereka bahwa tidak terlalu berbahaya. Kalau dampak baik dan buruknya pasti ada, sehingga beberapa yang ikut study banding sudah sepakat untuk mendirikan PLTU," ucapnya.
Sementara itu, salah satu anggota study banding dari 11 orang yang ikut ke Jakarta berbeda pendapat dan tidak mau menanda tangani nota kesepakatan.
"Saya selaku ketua LPM tidak sepakat, karena saya dengar dari ketua tim tadi kesepakatan ini akan dilaporkan ke Pemerintah, sementara waktu study banding ibu Camat dan pak Lurah ikut," kata Hamidi.
Diketahui untuk dana study banding yang di biayai oleh pengembang PLTU sebanyak 13 orang, 11 masyarakat Teluk Sepang, Lurah dan Camat.[ R90]
- Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksinasi dan PCR, Ini Aturan Baru Mengenai Perjalanan Keluar Daerah
- Muhammadiyah Perlu Dirikan Pusat Dakwah Generasi Milenial
- Dua Kajari Di Bengkulu Dimutasi