BIN Bengkulu Gelar Vaksinasi Massal

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Bengkulu Brigjen Pambudi Cahyo Widodo/RMOLBengkulu
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Bengkulu Brigjen Pambudi Cahyo Widodo/RMOLBengkulu

Vaksinasi Covid-19 terus gencar dilakukan di Indonesia dalam rangka mempercepat terbentuknya herd imunnity atau kekebalan kelompok dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona.


Berbagai pihak bahu membahu menggelar vaksinasi dalam rangka mendukung program pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tidak terkecuali Badan Intelijen Negara Daerah Bengkulu (BINDA) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

"Kita dari Badan Intelijen Negara Daerah Bengkulu secara marathon di Provinsi Bengkulu melakukan vaksinasi, untuk hari ini di benteng dan seluma," ungkap Kepala BIN Daerah (Kabinda) Bengkulu Brigjen Pambudi Cahyo Widodo saat pantau vaksinasi yang dipusatankan di Kecamatan Taba Penanjung Benteng, Kamis (9/12).

Kabinda Bengkulu turun langsung meninjau kegiatan vaksinasi tersebut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, Kadinkes Benteng, beserta Wakapolres setempat.

Dikatakannya untuk di Kabupaten Benteng disediakan 3500 dosis vaksin, program Vaksinasi Massal yang juga dilakukan secara Door To Door tersebut juga diharapkan dapat membantu pemerintah mencapai target 70 persen masyarakat yang sudah divaksinasi.

"Program ini dalam rangka kita membantu pemerintah agar segera mencapai target 70 persen. Jadi harapannya kita menggelar serbuan ini agar target tersebut bisa tercapai, karena di bengkulu ini tinggal beberapa persen lagi, diharapkan juga dengan adanya program ini masyarakat yang tidak sempat mendatangi gerai vaksin bisa terbantu," jelasnya.

Kemudian Ia mengimbau kepada masyarakat yang belum melakukan vaksin agar segera melakukan vaksin dan dan berharap agar pandemi ini segera berakhir kemudian menjadi endemi.

"Walapun sudah divaksinasi tetap disiplin dengan protokol kesehatan.

Semoga dengan sudah melakukan vaksin imun masyarakat tinggi dan terhindar dari varian baru covid," pungkasnya.