Bakal Gelar Seminar Kewartawanan, Bupati Dukung Penuh Kebebasan Pers

Ketua PWI BS saat mengunjungi Bupati BS Gusnan Mulyadi/Ist
Ketua PWI BS saat mengunjungi Bupati BS Gusnan Mulyadi/Ist

Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional dan Hari Kebebasan Pers Sedunia, Pemkab Bengkulu Selatan (BS) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berencana menggelar diskusi kewartawanan.


Kegiatan yang akan didukung penuh oleh Bupati BS Gusnan Mulyadi itu, akan mendatangkan pihak PWI pusat dan Dewan Pers.

Dikatakan Bupati, kebebasan pers merupakan hal mutlak di bawah kode etik jurnalistik yang harus dijalankan. Oleh karena itu, dirinya menjunjung tinggi kebebasan pers, khususnya di Bumi Sekundang Setungguan. 

"Setiap kebebasan itu juga dibatasi kebebasan orang lain. Kebebasan pers di Indonesia juga harus menerapkan kode etik jurnalistik sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Pers," ungkap Bupati saat menerima kunjungan PWI BS di Balai Sekundang Setungguan, Selasa (15/3).

Dengan adanya seminar nantinya, Bupati berharap para pegiat pers di BS benar-benar dapat berekspresi menjalankan tugas kewartawanan sesuai profesi yang dijalani. Sebab menurutnya, wartawan itu merupakan profesi special yang dapat mempengaruhi banyak hal.

"Wartawan itu menyampaikan informasi dan membentuk opini publik. Jadi apa yang disampaikan wartawan, akan menciptakan stigma di tengah masyarakat," sambung bupati yang akrab disapa Dang Gundul ini.

Untuk itu, Gusnan berharap pemberitaan di sebuah media, harus berdasarkan fakta dan data. Bukan opini wartawan untuk menciptakan kekisruhan. 

"Apalagi jika profesi wartawan hanya digunakan untuk mencari pundi-pundi keuntungan pribadi," ungkap Gusnan.

Bupati berpesan peringatan HPN 2022 dan Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diperingati setiap 3 Mei tersebut, dapat menjadikan profesi wartawan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. 

"Tentunya kalau dari sisi pemerintahan, kami berharap banyak melalui wartawan dan medianya, dapat menyampaikan informasi dan mengajak masyarakat menjalankan program pemerintah," bebernya.

Jadi, sambung Gusnan, nanti ketika seminar atau diskusi yang akan digelar, setiap insan pers yang ada di BS akan dapat berdiskusi, bukan hanya dengan Bupati, tapi juga dengan Dewan Pers dan PWI dalam peranan wartawan yang bebas dalam koridornya.

"Tidak ada pembatasan kebebasan pers dalam berekspresi, kita selalu berusaha terbuka dengan setiap informasi. Tapi jangan juga jadikan data yang didapat hanya untuk kepentingan pribadi," tutur Gusnan.

Sementara itu, Ketua PWI BS Suswadi, mengaku siap berkolaborasi dengan Pemkab BS dalam mewujudkan kebebasan pers di Bumi Sekundang Setungguan. 

"Sebagai organisasi profesi wartawan, PWI tentunya berjuang dalam penegakan kebebasan pers. Namun bukan serta merta hanya menuntut kebebasam tetapi melupakan kode etik jurnalistik yang dijunjung setiap wartawan," tutup Suswadi.