Awasi Distribusi Gas Elpiji 3 Kg

RMOLBengkulu. Keluhan masyarakat akan kelangkaan gas elpji 3 Kg yang terjadi di beberapa wilayah Kecamatan Kabupaten Lebong, mendapat sorotan dari Wakil Ketua (Waka) I DPRD Lebong, Mahdi.


RMOLBengkulu. Keluhan masyarakat akan kelangkaan gas elpji 3 Kg yang terjadi di beberapa wilayah Kecamatan Kabupaten Lebong, mendapat sorotan dari Wakil Ketua (Waka) I DPRD Lebong, Mahdi.

Menurutnya, kondisi ini harus ditelusuri dimana letak akar permasalahannya sehingga gas elpiji 3 Kg normal seperti biasanya. "Ini harus dicari dan telusuri, apakah ada penimbun atau stoknya yang memang tak ada, semuanya harus dicek dan croscek," kata Mahdi, Selasa (11/12) siang.

Selama ini ia mengaku belum mengetahui secara detail sistem dan mekanisme agen penyalur atau distributor yang diberikan kewenangan oleh Pertamina. 

"Berapa kuota gas subsidi untuk di Lebong dan bagaimana proses distribusinya OPD terkait juga harus tahu dari distributor," sarannya.

Terpisah, Kadis Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Lebong, M Syahroni melalui Kabid Perdagangan, Azhar, mengungkapkan, kelangkaan gas elpiji berukuran 3 kilogram yang terjadi beberapa waktu lalu bukan karena stok elpiji berkurang, melainkan kebutuhan masyarakat yang meningkat.

"Pertamina tidak mengurangi stok. Gas tidak langka, buktinya orang masih dapat beli di beberapa tempat eceran. Kebetulan saja cepat habis," ujar Azhar.

Terkait berapa jumlah alokasi gas 3Kg untuk Lebong, Azhar mengaku tidak tahu persis. Namun, dipastikannya banyak warga Lebong saat ini beralih ke  gas 3 Kg itu.

"Masalah stok besok konfirmasi ke distributor karena mereka yang lebih tahu. Yang jelas, hampir semua warga ekonomi menengah kebawah menggunakan gas itu," demikian Azhar.

Sebelumnya, beberapa masyarakat dan pengecer di Kecamatan Lebong Sakti dan Kecamatan Bingin Kuning mengeluh terkait sulitnya mendapatkan pasokan gas 3Kg itu di wilayahnya. Akibatnya, harga gas melon itu dikabarkan mulai merangkak naik, dari Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. [ogi]