Ampun... Tak Ada Habisnya Warga Curhat Soal Air Bersih

RMOLBengkulu. Warga tak ada habisnya mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi di Kabupaten Lebong. Kebanyakan dari mereka mengaku air yang mengucur dari keran PDAM di rumahnya sangat kecil. Terlebih lagi, air seringkali mengalir tak menentu.


RMOLBengkulu. Warga tak ada habisnya mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi di Kabupaten Lebong. Kebanyakan dari mereka mengaku air yang mengucur dari keran PDAM di rumahnya sangat kecil. Terlebih lagi, air seringkali mengalir tak menentu.

Seperti yang diungkapkan Dona warga Kelurahan Amen, Kecamatan Amen, pihaknya kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Menurutnya, kejadian tersebut sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.

"Waktunya tak menentu. Terkadang ada airnya, terkadang mati total. Tapi, malah banyak matinya. Musim hujan juga tak menjamin," cerita Dona kepada RMOLBengkulu, Minggu (16/12) siang.

Hal senada juga disampaikan warga Kecamatan Lebong Sakti, Irwan Yunardi. Ia pun harus berjaga-jaga setiap kali air mengalir untuk segera menampungnya untuk kebutuhan sehari-hari. Akibat kejadian tersebut, ia dan keluarganya harus menghemat penggunaan air.

"Wilayah Lebong Sakti hanya tiga desa yang terkoneksi pipa saluran air PDAM. Itupun, harus disedot dengan mesin air," jelasnya.

Sementara itu, Warga Kecamatan Bingin Kuning, Jita, mengungkapkan, pihaknya dalam beberapa tahun terakhir ini tidak pernah menerima pelayanan air bersih dari pihak manapun.

Meski jumlah air sungai ketahun sekitar wilayahnya melimpah, namun secara kasat mata ia khawatir air itu sudah terkontaminasi. Oleh sebab itu, pihaknya menjadikan air sumur alternatif lain untuk keperluan masak dan minum. Sedangkan untuk kebutuhan mandi mereka tetap memanfaatkan aliran sungai tersebut.

"Dari dulu harapan kita di Kecamatan Bingin Kuning sudah ada pelayanan air bersih ke rumah. Namun, itu ternyata jauh dari harapan," tutupnya.

Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Tebo Emas (TTE) Kabupaten Lebong, Sopian Razik, belum bisa dikonfirmasi saat dihubungi via telepon. Tak hanya itu, dikonfirmasi melalui pesan singkat belum juga direspon. [ogi]