RMOLBengkulu. Sekitar 25 Hektare Lahan gambut yang terbagi di 3 desa, yakni Desa Pekik Nyaring, Sri Kuncora dan Desa Srikaton Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terbakar.
- Butuh Bantuan, Bayi 9 Bulan Di Kaur Terkena Gizi Buruk
- Diduga PT Waskita Karya Penyebab Terjadinya Tanah Longsor Di Tanjung Kemuning
- Diduga Langgar UU, DPRD Kaur Akan Panggil CV Marantika
Baca Juga
RMOLBengkulu. Sekitar 25 Hektare Lahan gambut yang terbagi di 3 desa, yakni Desa Pekik Nyaring, Sri Kuncora dan Desa Srikaton Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terbakar.
Kebakaran tersebut sudah berlangsung sejak Minggu (17/11) siang. Namun, karena titik api berlokasi di lahan gambut, dan tak memiliki akses jalan, warga bersama pihak terkait tak bisa berbuat banyak.
"Api berasal dari lahan gambut di Desa Pekik Nyaring dan terus melebar hingga ke desa sekitar. Yaitu, Desa Sri Kuncoro dan Desa Srikaton," ungkap Kepala Desa (Kades) Sri Kuncoro, Ramadhan.
Karena tak ada upaya pemadaman, kata Ramadhan, api terus meluas dan membakar rumput kering di sekitarnya. Titik api terus meluas dan membuat warga dihantui perasaan cemas.
"Dilahan gambut itu bukan hanya lahan terbengkalai. Ada juga lahan produktif yang dikelola oleh masyarakat. Seperti lahan perkebunan karet, sawit atau dimanfaatkan sebagai tempat bertanam sayuran," beber Kades.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Benteng, Bambang Irawan melalui Sekretaris, Triyanto menambahkan, pihaknya sudah menerjunkan 2 regu bersama 2 armada mobil Damkar di sekitar pemukiman warga.
"Karena tak ada akses jalan, kami tak bisa berbuat banyak. Yang bisa kami lakukan hanyalah berjaga di sekitar pemukiman warga dan mengantisipasi agar api tak mendekati pemukiman," demikian Triyanto. [tmc]
- Kapolda Bengkulu: Kita Harus Tegas, Tetap Waspada
- Lakukan Germas Agar Tubuh Tetap Sehat Selama Puasa
- Pipa Banyak Bocor, Diduga Proyek Mahal Dikerjakan Asal - Asalan