121 Posyandu Di Kabupaten Lebong Dievaluasi, Ini Hasilnya

Foto/Repro
Foto/Repro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar rapat koordinasi Pembentukan Pokjanal Posyandu dan Sosialisasi Program Kerja Posyandu dalam transformasi layanan primer di Kabupaten Lebong.


Acara dipusatkan di salah satu hotel di Kabupaten Lebong, Kamis (6/7) siang, dihadiri Kadis Kesehatan Kabupaten Lebong, Rachman didampingi Kabid PMD, Samirudin yang bertindak sebagai narasumber, serta dihadiri Camat se-kabupaten Lebong.

Kadis Kesehatan Lebong, Rachman mengatakan, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok secara terus menerus, dan berkesinambungan agar masyarakat berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge) dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude) dan dari mau menjadi  mampu (aspek tindakan atau practice).

"Dalam pengorganisasian posyandu dibina oleh Pokjanal Posyandu yang terdiri dari berbagai lintas sektor terkait yang berfungsi sebagai pembina yang berkaitan dengan peningkatan fungsi dan kinerja posyandu yang dilakukan berjenjang mulai dari tingkat pusat hingga daerah sesuai dengan Permendagri Nomor 54 tahun 2007," ungkapnya.

Dia menambahkan, pokjanal Posyandu baik di tingkat pusat sampai dengan kecamatan dan Pokja Posyandu yang berada di tingkat desa/kelurahan mempunyai fungsi sebagai pembina posyandu yang bertugas dalam memberikan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan program posyandu secara rutin dan terjadwal.

Adapun target dari indikator posyandu aktif capaian program Promkes dan PM tahun 2023 sesuai dengan defisi operasional adalah 80 persen. Saat ini Kabupaten Lebong memiliki sebanyak 121 posyandu seluruh desa dan kelurahan pada tahun 2023 berdasarkan indikator capaian program promkes dan PM Triwulan II dari 121 jumlah posyandu di Kabupaten Lebong sebanyak 113 posyandu telah aktif di angka 93,39 persen.

"Transformasi layanan primer menjadi pilar pertama dalam transifrmasi layanan kesehatan nasional yang berfokus pada preventif dan promotif. Hal ini dilakukan dengan memperbaiki skrining kesehatan dan meningkatkan kapasitas layanan primer melalui edukasi kesehatan, pencegahan primer, pencegahan sekunder, serta revitalisasi layanan," pungkasnya.