RMOLBengkulu. Angka partisipasi sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, sangat rendah. Hal ini tercatat pada tahun 2017 lalu, angka putus sekolah capai 31 persen.
- Jelang Lebaran, Masih Banyak Jalan Berlubang
- Ratusan Kendaraan Belum Bayar Pajak, Kerugian Negara Berpotensi Rp 1 Miliar
- Raih WTP, Tiga Sikap Bakal Dikeluarkan DPRD Lebong
Baca Juga
RMOLBengkulu. Angka partisipasi sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, sangat rendah. Hal ini tercatat pada tahun 2017 lalu, angka putus sekolah capai 31 persen.
Dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebong tahun 2017, diketahui Angka Partisipasi Murni (APM) anak usia sekolah 5 hingga 18 tahun, yaitu tingkat SD sebanyak 99,46 persen. Namun, ketika memasuki ke jenjang SMP hanya 81,42 persen anak yang melanjutkan sekolah.
Sedangkan, ke jenjang SMA presentase anak yang melanjutkan sekolah menurun alias hanya mencapai 61,73 persen. Artinya, sebanyak 31 persen anak tidak melanjutkan ke jenjang SMA.
"Data itu sesuai dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Sensus) 2017 lalu," ujar Kepala BPS Kabupaten Lebong, Sriwiyana Teguh Ananto kepada RMOLBengkulu, Kamis (9/8) sore.
Sebanyak 480 kepala rumah tangga menjadi sampel data tersebut dan dilakukan dua kali survei sepanjang tahun 2017. Lebih jauh, kata Ananto, mengenai penyebab tingginya angka putus sekolah tersebut ia enggan berkomentar.
"Kalau untuk penyebabnya itu bukan kapasitas kami menjelaskan. Karena, tugas kami hanya melakukan pendataan," demikian Ananto. [ogi]
- Potensi KPR Tinggi, BTN Bidik Pembiayaan Perumahan MBR di Sumatera Utara
- Warga Selamatkan Dua Orang Tenggelam Di Pantai Pasar Lama Kaur
- Perluas Akses Layanan Perbankan Bagi Masyarakat, Bank BTN Barsama Pos Indonesia Luncurkan Tabungan e'BataraPos
