WHO Prediksi Darurat Kesehatan Global Akan Berakhir Tahun Depan

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Setelah banyaknya tantangan dan ancaman kesehatan yang dihadapi seluruh dunia di sepanjang tahun 2022 ini, seperti lonjakan pandemi Covid-19 hingga wabah cacar monyet, ada harapan baru yang disampaikan pada 2023 mendatang.


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom membawa kabar baik. Menjelang akhir tahun 2022, ia memprediksi bahwa ancaman wabah yang tejadi di dunia akan segera mereda sebentar lagi.

“Pandemi COVID-19 telah menurun secara signifikan tahun ini, wabah cacar monyet global berkurang, dan tidak ada kasus Ebola di Uganda selama lebih dari tiga minggu. Kami berharap setiap keadaan darurat ini akan berakhir, (dan akan) diumumkan pada titik yang berbeda tahun depan," ujar Tedros yang dimuat VOA News pada Sabtu (24/12).

Meski pandemi belum berakhir, Tedros mengatakan ada kemajuan besar yang telah dicapai dunia dalam menahan penyebarannya. Dia mencatat bahwa satu tahun lalu, Covid-19 telah membunuh 50 ribu orang dalam seminggu. Namun sekarang kasus tersebut telah turun menjadi kurang dari 10.000 kematian dalam seminggu.

Kendati terjadi penurunan yang signifikan dan prediksi yang membaik, Tedros tetap mendesak kepada seluruh masyarakat untuk terus belajar bagaimana mengelola virus tersebut, seperti dengan meningkatkan kewaspadaan, jarak sosial, dan melakukan vaksinasi.

Kedepannya, menurut Tedros, WHO akan fokus dalam menggencarkan seluruh masyarakat dunia dalam merawat kesehatan.

“Alih-alih berfokus pada perawatan sakit seperti yang kami lakukan, (namun sekarang) kami akan fokus pada perawatan kesehatan. 900-an menjaga kesehatan orang, dan kami akan melakukan segalanya untuk mewujudkannya," kata Tedros.

Selain itu, kesiapsiagaan dan tanggap darurat juga ditekankan oleh Tedros untuk selalu menjadi prioritas, seiring dengan kemunculan varian lain dari berbagai virus, sebagai persiapan dunia dalam menghadapi pandemi lain di masa depan.