Upss... Ada Dana Hibah Rp 2,4 Triliun Bagi Pelaku Parekraf Terdampak Covid-19

Sandiaga Uno (kiri)/RMOLJabar
Sandiaga Uno (kiri)/RMOLJabar

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mengucurkan dana hibah sebesar 2,4 triliun untuk bantuan bagi pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.


Demikian disampaikan Menparekraf, Sandiaga Uno di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Sabtu (17/7).

"Target sementara hasil diskusi dengan Kementerian Keuangan, kita akan mengutilisasi dana yang teralokasi sebesar Rp 2,4 triliun dan harapannya ini bisa tereksekusi," ucap Sandiaga.

Terkait verifikasi dan validasi data, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Porsi anggaran tersebut akan disesuaikan dengan kondisi tiap daerah.

"Jawa Barat ini provinsi dengan populasi tertinggi dan provinsi dengan jumlah kunjungan wisatawan 100 juta yang didominasi wisatawan nusantara, tentu alokasi harus dipertimbangkan untuk ditambahkan itu upaya kita. Dan datanya akan diverifikasi dan divalidasi, dengan koordinasi dengan pemerintah daerah," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan, dampak pandemi sangat terasa bagi para pelaku parekraf.

"Banyak pengusaha hotel dan pariwisata gulung tikar. Contoh terbaru ada 10 pengusaha di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menutup usahanya," kata Dedi.

Dampak ekonomi pun berlaku kepada pelaku seni dan budaya. Saat ini Pemprov Jabar masih mendata jumlah pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan menerima dana hibah tersebut.

"Terkait dengan pelaku sektor parekraf yang terimbas, ditambah seniman dan budaya. Memang bukan di sektor pariwisata, tetapi mereka juga jadi kekuatan di pariwisata," ungkapnya.

"Kami sedang proses pendataan, berdasarkan data ada ratusan ribu di Jabar dengan situasi sekarang akan bertambah, seiring dengan proses pendataan yang kita lakukan," tambahnya. 

Pendataan pun berlaku bagi program percepatan vaksinasi yang diamanatkan Sandiaga Uno. Pasalnya, realisasi jangkauan vaksin kepada para pelaku industri parekraf masih rendah. 

"Ya termasuk untuk vaksinasi. Berdasarkan data dari Kemenparekraf, baru 5 persen realisasi vaksin untuk pelaku industri parekraf. Masih rendah. Ini menjadi fokus kami juga," tandasnya.