Aturan pembangunan PLTUdi kecamatan Kampung Melayu sepertinya perlu dikaji ulang, karena ditengah masyarakat sekitar PLTU merasa di bohongi. Dimana warga yang diajak study banding oleh pihak yang akan membangun PLTU diajak ke Jakarta untuk melihat PLTUdisana, namun dari pengakuan warga yang diajak study banding malah diajak berwisata dan diajak ke Pembangkit Listrik Tenaga GasdanUap bukan perusahaan PLTU.
- Dua Kajari Di Bengkulu Dimutasi
- Kemenkumham Bengkulu Memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60: Sepeda Santai Sebagai Pilar Kesehatan dan Kebersamaan
- Tidak Ada Jaminan Covid-19 Lenyap, Meski Omicron Varian Terakhir
Baca Juga
Aturan pembangunan PLTUdi kecamatan Kampung Melayu sepertinya perlu dikaji ulang, karena ditengah masyarakat sekitar PLTU merasa di bohongi. Dimana warga yang diajak study banding oleh pihak yang akan membangun PLTU diajak ke Jakarta untuk melihat PLTUdisana, namun dari pengakuan warga yang diajak study banding malah diajak berwisata dan diajak ke Pembangkit Listrik Tenaga GasdanUap bukan perusahaan PLTU.
Diungkapkan perwakilan nelayan Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu, Iwan, bahwa teman mereka yang diajak study banding sedikit kecewa, karena mereka merasa dibohongi dalam study banding tersebut. â€Massa warga yang study diajak ke objek wisata dan ke PLTGU, itupun sudah sore hari melakukan study ke perusahan PLTGU,†katanya. Kata Iwan, masyarakat saat ini sangat ketakutan sekali dampak lingkungan terhadap PLTU. Sebab, warga sekitar tidak ada yang paham dengan efek dari PLTU. "Kalau limbah PLTU itu masuk laut, karang rusak, bagaimana kami mau makan. Belum lagi persaingan dengan kapal traw,karena nelayan tradisional memiliki batas tangkap," keluh Iwan, saat acara caffe politik RMOL Bengkulu, Rabu malam (28/9/2016). Pihaknya juga berharap kepada pemerhati lingkungan untuk ikut andil dalam mengawasi pembangunan PLTU terkhusus dampak lingkungan yang akan terjadi. "Sebenarnya kami masyarakat biasa ini tidak tahu dampak dari PLTU ini dan pendapat kami tidak didengar, makanya kami minta kepada media untuk mengawal ini karena kami sangat ketakutan sekali apabila dampak buruknya bagi masa depan kami," ucapnya. [R90]
- 435 Rumah Tak Layak Huni Dibedah Tahun Ini
- Kata Sri Kenaikan BBM Murni Kebijakan Pertamina
- Warga Miskin Bakal Sulit Mendapat Bantuan Hukum