Usai Santap Mie, Puluhan Warga Diduga Keracunan Massal

RMOLBengkulu. Puluhan warga di Desa Bioa Putiak, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, diduga mengalami keracunan. Warga diduga keracunan usai mengonsumsi makanan sejenis mie tahu yang dihidangkan pada acara rapat persiapan pernikahan warga setempat pada Selasa (30/7) lalu sekitar pukul 19.45 WIB.


RMOLBengkulu. Puluhan warga di Desa Bioa Putiak, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, diduga mengalami keracunan. Warga diduga keracunan usai mengonsumsi makanan sejenis mie tahu yang dihidangkan pada acara rapat persiapan pernikahan warga setempat pada Selasa (30/7) lalu sekitar pukul 19.45 WIB.

"Korban yang mengeluhkan gejala keracunan 38 orang. Hingga saat ini, tinggal beberapa orang saja yang masih dirawat, karena sebagian kondisi warga semakin membaik," kata Camat Pinang Belapis, Herwantoni, Rabu (31/7) kemarin.

Toni sapaan akrabnya menuturkan, dari puluhan warga itu hanya 5 orang sempat dirawat intensif di Puskesmas Muara Aman, namun hari itu juga sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan, sisanya menjalani perawatan medis di rumah masing-masing.

Dia menambahkan, dari pengakuan sejumlah warga tersebut, mereka memang rata-rata mengeluh mual dan lemas usai mengonsumsi hidangan makanan mie tahu di salah satu rumah warga yang akan melaksanakan hajatan.

"Memang dugaan keracunan terjadi Selasa malam itu. Tapi reaksinya baru dirasakan pagi ini. Para warga umumnya mengeluhkan pusing dan lemas, dan muntah. Makanan yang dimakan dari pengakuan warga ada hanya makan mie," lanjut dia.

Mengingat ini merupakan Kejadian Luar Biasa, sehingga pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun pimpinan daerah setempat.

"Petugas puskesmas dan bidan sudah mengantisipasi dengan memeriksa seluruh warga dan memberikan bantuan obat," tutupnya.

Terpisah, Kadis Kesehatan Lebong, Rachman mengatakan, timnya sudah turun mengecek dugaan keracunan massal tersebut. Ia mengaku belum mengetahui sebab musabab hingga menimbulkan banyak korban itu.

Menurutnya, jika tidak ada kendala hari ini, Kamis (31/7) tim dari Provinsi akan turun untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke lokasi dan memeriksa korban untuk memastikan apa penyebab terjadinya dugaan keracunan massal itu.

"Nanti tim dari provinsi akan mencari data pasti apakah akibat keracunan makanan atau ada faktor lain. Nanti dapat dilihat dari hasil lab dan pemeriksaan ke lapangan," singkatnya. [tmc]




                    q