RMOLBengkulu.Kementerian Perhubungan berencana menggandeng PT Telkom Indonesia Tbk. untuk membangun aplikasi transportasi berbasis online.
- Ultimatum Tak Digubris, Aliansi BEM UNIB Akan Kepung Fakultas Hukum
- DAK Pendidikan Lebong Naik Rp 9,5 Miliar
- Siap-siap Pabrik Kelapa Sawit Di Bengkulu Utara Bakal Disidak
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kementerian Perhubungan berencana menggandeng PT Telkom Indonesia Tbk. untuk membangun aplikasi transportasi berbasis online.
Pembangunan aplikasi online yang akan menyaingi Gojek dan Grab itu tidak lepas dari dukungan PT Telkom.
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono menilai, rencana tersebut akan memicu buyarnya fokus Telkom.
"Mereka punya core bisnis sendiri dan mereka masih perlu pembenahan, nanti jadi tidak fokus dan hancur semua. Mereka belum bisa meningkatkan kinerjanya. Ini yang perlu difokuskan," jelasnya kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Senin (17/9).
Sebelum menghadirkan transportasi berbasis online yang lebih memasyarakat, pemerintah juga sebaiknya lebih dulu mengeluarkan regulasi. Agar keberadaannya didasari payung hukum yang sah seperti halnya jaminan asuransi.
"Pemerintah segera keluarkan regulasinya agar payung hukumnya ada. Dengan aturan tertentu, mereka butuh back up asuransi," tutur Bambang.
"Kalau tidak dilindungi asuransi maka tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, tidak hanya penumpang, juga pengemudinya. Dan ini payung hukumnya yang tidak jelas," tandasnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- DAK Pendidikan Lebong Naik Rp 9,5 Miliar
- Master Piece Bengkulu Rayakan Hari Jadi Ke 3 Tahun
- Pengabdian FH Unib, Sosialisasi Bentuk Tindak KDRT Pada IRT Di Dusun V Desa Pekik Nyaring Benteng