RMOLBengkulu. Menyikapi murahnya harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Bengkulu Utara. Pihak DPRD Bengkulu Utara bakal melakukan sidak ke pabrik kelapa sawit (PKS)
- Bisa Jadi Proyek Kereta Cepat Tidak Berumur Panjang
- Dana Tunjangan Profesi Guru Cair Setelah Lebaran
- Terlena Dapat Cashback Shopee, Seorang Mahasiswa Ditipu Rp 13 Juta
Baca Juga
RMOLBengkulu. Menyikapi murahnya harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Bengkulu Utara. Pihak DPRD Bengkulu Utara bakal melakukan sidak ke pabrik kelapa sawit (PKS)
Rencananya, agenda tersebut selain memantau penerapan harga TBS sawit dari Pemerintah Provinsi Bengkulu sebesar Rp 1.200/kg atau terendah Rp 1.140/kg konpensasi harga dari pemerintah sebesar 5 persen.
Dewan bakal menyikapi antrean panjang mobil truk pengangkut kelapa sawit, di sejumlah perusahaan PKS ketika ingin melakukan penimbangan. Apakah hanya terjadi dibeberapa perusahaan saja atau seluruhnya juga mengalami lonjakan yang sama besar.
Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Utara, Arazali kepada RMOLBengkulu, Kamis (5/7) mengatakan, pihaknya terus memonitor perkembangan harga TBS dan soal antrean mobil sawit yang masuk ke pabrik. Bahkan, pihaknya akan turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak), untuk memantau pelayanan di setiap pabrik.
"InsyaAllah kita akan sidak ke pabrik kelapa sawit," tegas legislator Gerindra Arazali.
Seperti diketahui, ada beberapa pabrik yang membeli TBS sawit milik petani di Kabupaten Bengkulu Utara diantaranya, PT Sandabi Indah Lestari (SIL), PT Agresinal, PT Alno, PT Kencana Ketara Kewala (K3), PT Sucofindo dan PT Sawit Mulya.
Selain itu terpantau, selisih harga beli TBS sawit di pabrik sangat mencolok ditingkat pengepul (tengkulak), petani yang menjual TBS sawit ke pengepul terpantau sampai menyentuh harga Rp 600/kg. [nat]
- Kelapa Sawit Bengkulu Utara Murah, Diduga Permainan Oknum Pengepul
- Dana Tunjangan Profesi Guru Cair Setelah Lebaran
- DAK Pendidikan Lebong Naik Rp 9,5 Miliar