Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Universitas Bengkulu akan menggelar aksi didepan Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, Rabu besok (24/8).
- Para Ahli Hukum Pidana dan Perlindungan Masyarakat FH Unib Beri Edukasi Soal Bullying
- Harga CPO Diproyeksi Sulit Hingga Akhir Tahun, PT SIL Belum Jualan
- Rektor Unib Berganti, 5 Calon Rektor Siap Bertarung
Baca Juga
Aksi tersebut dilakukan pasca ultimatum yang dilayangkan aliansi BEM se-UNIB terhadap pencabutan pembekuan kepenguran BEM FH yang dilakukan oleh pihak Dekan tidak mendapatkan respon.
Gubernur BEM FH UNIB, Maulana Taslam mengatakan, ultimatum yang disampaikan adalah menuntut agar Dekan FH dapat segera mencabut pembekuan kepengursan BEM FH dalam tempo 3X24 jam.
Namun, nyatanya hingga saat ini pihaknya tidak mendapatkan respon ataupun jawaban dari pihak kampus.
“Persoalan ini sangat prinsipal bagi kami, perjuangan ini berbicara tentang nilai yang harus kami pertahankan agar tidak mencederai demokrasi di FH UNIB,” kata Maulana Taslam kepada RMOLBengkulu.
Lanjut Taslam menjelaskan, unjuk rasa salah satu upaya yang dilakukan oleh BEM FH UNIB bersama dengan BEM se-UNIB sebagai bentuk penolakan yang dilakukan dengan memberanguskan kebebasan akademik dan mencederai demokrasi yang ada di FH UNIB.
Menurutnya, sebagai salah satu fakultas tertua di UNIB sudah seharusnya merawat mahasiswa yang kritis. Namun sebaliknya, penolakan aspirasi yang berasal dari mahasiwa akan berujung pada pembunuhan demokrasi.
“Kampus harusnya merawat mahasiswa yang kritis karena budaya ini sudah mulai memudar, FH UNIB sudah masuk klaster yang sangat tua sebagai institusi tetapi keputusan pimpinan dengan melakukan pembekuan kepengurusan BEM FH seolah tidak berpikir kearah perbaikan dan evaluasi atas untuk kemajuan institusi,” sambungnya.
Kendati demikian, berdasarkan kesepakatan konsolidasi pihak BEM se Universitas Bengkulu. Aksi massa akan tetap dilakukan meski masih berada di masa pandemi covid-19. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh pihak kampus terhadap organisasi intra kampus tersebut.
“Mendiamkan penindasan adalah awal dari ketidakadilan,” tutup Taslam.
- Master Piece Bengkulu Rayakan Hari Jadi Ke 3 Tahun
- Lima Putra Putri Terbaik Lebong Ikuti Seleksi Paskibra Tingkat Provinsi
- Ya Allah... Utang Lagi