RMOLBengkulu. Setelah pejabat sementara (Pjs) kepala desa (Kades) Padang Lebar, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) resmi dilantik, namun pelantikan itu tidak diterima oleh warga desa, hingga saat ini kantor pemerintahan Desa Padang Lebar masih disegel oleh warga, hingga berimbas jalannya roda pemerintahan.
- Sesuai Kesepakatan Harga Sawit Di Kaur Rp 1.200
- Bersahabat Dengan 'The Real New Jurnalisme' Hari Ini
- Ribuan PNS Pemprov Wajib Kembalikan Uang Negara
Baca Juga
RMOLBengkulu. Setelah pejabat sementara (Pjs) kepala desa (Kades) Padang Lebar, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) resmi dilantik, namun pelantikan itu tidak diterima oleh warga desa, hingga saat ini kantor pemerintahan Desa Padang Lebar masih disegel oleh warga, hingga berimbas jalannya roda pemerintahan.
Penyegelan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya ketidak sesuaian terhadap Pjs yang baru, sebab Pjs baru bukan usulan warga. Selain itu waktu dan tempat pelantikan tidak sesuai dengan undangan yang diberikan, hal itu la yang membuat warga menjadi kesal. Hingga berujung penyegelan kantor desa.
"Kami tidak sesuai dengan Pjs yang baru saja dilantik, karena bukan berasal dari warga desa kami. Yang kami mau satu dari dua orang yang diusulkan sesuai dengan musyawarah dan sesuai dengan prosedur pengusulan beberapa waktu lalu," kata Saipin salah satu tokoh masyarakat setempat saat di konfirmasi, Senin (10/08).
Selain itu, warga menilai jabatan kades dijabat oleh Pjs banyak menimbulkan dampak negatif di tengah masyarakat serta tidak bisa menyelesaikan adanya permasalahan di desa itu.
"Desa kami ini sudah 2 kali di jabat Pjs dari luar desa kami, saat di jabat Pjs. Desa ini makin tambah banyak saja permasalahan, untuk itu kami minta Pjs ini berasal dari desa kami sendiri dan kami bertahan pada usulan kami," bebernya.
Atas ketidak sesuaian terhadap Pjs tersebut, warga bersikeras untuk menganti Pjs yang baru 6 hari dilantik itu, bahkan pihaknya akan menyampaikan ke DPRD BS dan di tembusan ke Bupati BS untuk melakukan pergantian Pjs tersebut.
Disisi lain, sejak kantor desa di segel oleh warga, membuat kinerja pemerintahan desa menjadi terhambat, bahkan beberapa hari belakangan ini perangkat desa dan Pjs mengerjakan tugas diluar ruangan. Sehingga kinerja menjadi terhambat.
"Meskipun kantor disegel pelayanan masyarakat tetap kita buka, tetapi di luar ruangan dan akan kita usahakan selesai meskipun kebanyakan alat kantor berada di dalam, masalah ketidak sesuaian terhadap jabatan saya ini cuma menjalankan tugas dan saya berharap permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik," tutup Pjs Padang Lebar Giswanto. [ogi]
- Pelaku Hamili Anak Kandung Akan Dijerat UU Perlindungan Anak
- Lebong Terendah Kedua Dalam Pemenuhan Hak Anak
- Organda Minta Tarif Angdes Selama Lebaran Stabil
