Survei Simulasi Akreditasi Berakhir, Ketua Tim: Perlu Pemenuhan Sapras

Foto/Repro
Foto/Repro

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lebong, terus berupaya untuk mendapatkan akreditasi. Mulai dari pemenuhan dokumen hingga pemenuhan sarana dan prasarana sesuai dengan standar.


Termasuk melakukan survei simulasi akreditasi, sesuai dengan Permenkes Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit bahwa akreditasi dilaksanakan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang berasal dari dalam atau luar negeri.

Atas dasar itu, RSUD Lebong mengajukan survei simulasi (sursim) akreditasi. Sursim akreditasi di RSUD Lebong dilakukan secara daring pada 16 Oktober 2023 dan secara luring tanggal 17-19 Oktober 2023.

Ada dua surveyor dari, yaitu dr. Niza Febrida yang melakukan survey baik daring maupun lurin, dan Ketua Tim Suveior Simulasi, Aini Zuriati.

Turut mendampingi Ketua Tim Akreditasi RSUD Lebong, dr Bangun, Plt Direktur RSUD Lebong, dr Denny Christian Lukas, Kepala Tata Usaha (TU) RSUD Lebong, H Dahril, Kasi Pelayanan, dr Eni dan Kasi Perawatan, Bobby Prima.

"Untuk persiapan sudah cukup. Tapi, nanti perlu adanya bantuan dari pemda untuk pemenuhan sarana dan prasarana. Karena banyak yang belum dipenuhi," kata Ketua Tim Suveior Simulasi, Aini Zuriati kepada wartawan, Kamis (19/10).

Menurutnya, selaku representatif pemilik rumah sakit harus memberikan support penuh di dalam RSUD Lebong baik materiil maupun non-materiil.

"Kalau dari kita memang tidak bisa menentukan paripurna atau tidaknya. Tapi, kita sarankan untuk persiapan lagi dari rumah sakit untuk perbaiki dan memenuhi yang belum lengkap," ungkapnya.

"Dan kekurangan ini tidak bisa dilakukan oleh satu management. Perlu adanya kerjasama semua lintas sektor. Makanya, tinggal komitmen rumah sakitnya lagi," demikian Aini.

Sementara itu, Ketua Tim Akreditasi RSUD Lebong, dr Bangun mengutarakan, sursim akreditasi ini merupakan rangkaian kegiatan RSUD Lebong dalam rangka persiapan penilaian akreditasi yang akan dilaksanakan pada November 2023 mendatang.

"Selama simulasi tiga hari ini banyak masukan-masukan tim survei yang disampaikan melalui Tim Pokja. Terkait kekurangan itu merata," jelasnya.

Lebih jauh, bahwa akreditasi akan dilaksanakan pada bulan November 2023 dengan jaminan semua fasilitas pelayanan kesehatan tetap menjaga mutu pelayanannya.

"Untuk membangun kekompakan dan managemen itu berat. Tapi, untuk saat ini sudah terbangunkan. Insya Allah itu bisa kita wujudkan dalam hasil paripurna," ungkapnya.

Lalu, Plt Direktur RSUD Lebong, dr Denny Christian Lukas mengucapkan ucapan terima kasih kepada tim Surveior dan tim akreditasi yang telah melakukan bimbingan pada jajarannya.

"Yang pertama kali saya ucapkan terima kasih kepada tim Surveior sudah datang. Dalam kesempatan tiga hari ini untuk membimbing dan memberikan kami solusi bagaimana cara menyiapkan akreditasi yang baik," ungkapnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada jajarannya yang telah berjibaku untuk memenuhi fasilitas penunjang hingga dokumen-dokumen penting di RSUD Lebong.

"Selain itu, kita ucapkan terima kasih kepada staf dan managemen sampai hari ini sama-sama telah berjuang. Melengkapi setiap sarana dan prasarana, dokumen dan hal-hal lain yang diperlukan. Persiapan khusus masih berjalan saja," demikian dr Denny Christian Lukas.