RMOLBengkulu. Provinsi Bengkulu merupakan daerah rawan bencana alam, salah satunya gempa. Hal tersebut disebabkan oleh pergerakan dari lempengbumi yang terlalu banyak, dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan tersebut mengakibatkan gempa.
- Mantan Ketua Presidium: Hutan Kaur Diambang Kehancuran
- Kedepan DD Lebong Akan Fokus Pemeliharaan Unggas
- Napiter Di Bengkulu Utara Tunjukkan Sikap Baik
Baca Juga
RMOLBengkulu. Provinsi Bengkulu merupakan daerah rawan bencana alam, salah satunya gempa. Hal tersebut disebabkan oleh pergerakan dari lempeng bumi yang terlalu banyak, dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan tersebut mengakibatkan gempa.
Kepala Badan Stasiun Klimatologi Bengkulu, Kukuh Ribudianto membenarkan bahwa daerah Aceh hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah yang berpotensi terjadi gempa.
"Gempa tidak bisa di prediksi tapi gempa bisa di deteksi dan untuk Provinsi Bengkulu sendiri dalam mendeksi gempa perlu waktu 5 menit, sedangkan di jepang itu memerlukan waktu 3 menit untuk mendeteksi pusat gempa," kata Kukuh Ribudianto, kepada RMOLBengkulu, Senin (6/8).
Sambungnya, Bengkulu punya potensi cukup tinggi sama seperti Aceh dan Padang. Setiap tahunnya terjadi dorongan dari lempengan yang mencoba untuk masuk dan medorong kurang lebih 1cm ke dalam dan ketika dorongan tersebut lepas dari daratan maka terjadilah gempa besar di atas 5 Skala Richter (SR)
"Meskipun Bengkulu sering terjadi gempa, mudah-mudahan untuk yang besar tidak terjadi, tapi yang jelas potensi daerah Bengkulu cukup tinggi," ucap Kukuh.
Diketahui, terhitung mulai awal tahun 2018 hingga Agustus ini, sebulan Bengkulu bisa mengalami 70 kali gempa dan paling rendah hanya 40 kali, gempa kekuatannya bervariasi ada yang di bawah 5 SR sehingga dalam aktivitas normal manusia seperti tak terasa. [nat]
- Stok Darah Di UDD PMI Rejang Lebong Kosong
- Prediksi, Arus Kendaraan Di Rejang Lebong Melonjak H-3
- Siap-Siap Gerbong Mutasi Akan Segera Bergulir