Sawah di Lebong Diserang Hama Keong Hingga Ulat, Petani Kewalahan

Tampak petani saat memberikan sampel tanaman padinya terserang hama, Jumat (9/2)/RMOLBengkulu
Tampak petani saat memberikan sampel tanaman padinya terserang hama, Jumat (9/2)/RMOLBengkulu

Sekitar 150 hektare (Ha) tanaman padi milik warga di Areal Patok Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan, terancam gagal tumbuh lantaran diserang hama ulat, orong-orong serta keong.


Akibatnya para petani terpaksa melakukan penyisipan pada tanaman padi yang telah digerogoti hama tersebut.

Informasi tersebut disampaikan salah satu petani bernama Zen Arifin warga RT 7 RW 2 Kelurahan Tes kepada wartawan pada Jum'at (9/2) siang.

Ia menyebutkan tanaman padi mereka sudah lebih dari satu bulan diserang oleh Hama Ulat dan Oron-Oron serta Keong sehingga menyebabkan tanaman padi mereka mati dan gagal tumbuh.

Hal senada disampaikan Ketua RW 02 Kelurahan Tes, Rodi Sairun, bahwa bukan hanya sawah warga yang diserang namun ada beberapa milik penyuluh pertanian juga turut terserang.

“Bukan hanya sawah kami para warga masyarakat yang diserang oleh hama ulat dan oron oron serta keong, tapi ada juga sawah milik penyuluh pertanian yang bertugas di Kecamatan Lebong Selatan ikut diserang oleh hama, sehingga kami tidak melapor kepala pihak terkait, dan jika dilaporkan kadangkala kurang ditanggapi," jelas Zen Arifin didampingi Ketua RW 02 Kelurahan Tes, Rodi Sairun.

Selain itu, Rodi juga meminta kehadiran Pemerintah Kabupaten Lebong dalam membantu warga menghadapi dan mengatasi serangan hama di sawah mereka.

"Terkait dengan keadaan ini kami menganggap pihak penyuluh pertanian sudah tahu, namun belum ada respon penanganan dari pihak manapun," tuturnya.

Terpisah, Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong Hedi Perindo membenarkan informasi terkait keadaan lahan sawah milik warga yang berlokasi di areal persawahan Patok Kelurahan Tes yang diserang hama.

“Saya baru mendapatkan informasi dan laporan perihal tersebut baru hari ini. Untuk itu saya sudah memerintahkan POPT  UPTD  PTPHP Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu untuk melakukan Dianogsa ke lokasi dimaksud untuk tindakan lebih lanjut," timpalnya.

Sementara itu, Petugas POPT, UPTD  PTPH, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Asep Alpian menyebutkan, ada beberapa jenis Oraganisme penganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman padi milik warga di areal sawah Patok. Diantaranya, Ulat Pelipat Daun, Ulat Penggulung Daun, Ulat handuk Hijau, Belalang, serta Keong.

"Kita merekomendasikan pengendaliannya seeperti sanitasi lingkungan, pengendalian secara fisik mekanik, pemanfa’atan musuh alami, enggunaan pestisida nabati dan kimia secara bijak bilamana serangan itu diatas ambang ekonomi," tutupnya.