Sabu 1,6 Ton Itu Dikendalikan Dari Cina

Sabu seberat 1,6 ton yang diungkap di perairan Kepulauan Riau beberapa lalu oleh Tim Gabungan Polri dan Bea Cukai ternyata dikendalikan dari Cina.


 Sabu seberat 1,6 ton yang diungkap di perairan Kepulauan Riau beberapa lalu oleh Tim Gabungan Polri dan Bea Cukai ternyata dikendalikan dari Cina.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Krisno Siregar di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (24/2).

"Mereka diperintahkan oleh seseorang dari negara Cina membawa ke Indonesia," tegas Krisno. dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

Namun sayangnya, dalang dari negeri Tiongkok itu masih belum bisa diungkap secara detil. Pasalnya, kata Krisno masih butuh pemeriksaan lebih jauh.

Saat ini, tim sudah memasuki tahap penyidikan meliputi pemeriksaan tersangka. Saksi-saksi, termasuk empat orang warga negara asing (WNA) yang diamakankan dan pemeriksaan labfor untuk mengetahui apakah ini benar amphetamine dengan kandungannya.

Kepolisian menduga ada pihak lain yang mengetahui di mana barang ini diedarkan. Bisa jadi, imbuh Krisno, Indonesia merupakan target akhir. Namun tidak menutup kemungkinan, Indonesia hanya dijadikan tempat transit.

"Narkoba itu sistem terputus yang  complicated. Jadi ada beberapa layer lagi, bisa sampai pada mastermind, tergantung dari hasil penyidikan dan saya belum bisa menyimpulkan," ungkap Krisno.

Adapun soal keterlibatan warga negara Indonesia sendiri belum diketahui dalam kasus ini. Begitu pula peran warga negara asing lainnya.

Sebagaimana diberitakan, Satgas Gabungan Polri yang bekerja sama dengan Bea Cukai pada Selasa (20/2) mengungkap penyelundupan sabu dengan perkiraan mencapai 1,6 ton Pengungkapan itu terjadi di perairan Anambas Batam, Kepulauan Riau yang diangkut oleh sebuah kapal berbendera Singapura dengan awak kapal empat orang WNA.

Setidaknya 81 karung yang berisikan methampetamine masing-masing kurang lebih berisikan 20 kg diamankan petugas. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1,8 ton. Jumlah itu pun masih dalam tahap penghitungan. Ada pun empat tersangka yang diamankan adalah Tan Mai (69 tahun), Tab Yi (33 tahun), Tan Hui (43 tahun) dan Liu Yin Hua (63 tahun). [ogi]