RMOLBengkulu. Anggota dewan perwakilan daerah (DPD) RI, Riri Damayanti mengungkapkan, bahwa pemilihan umum serentak yang akan diselenggarakan April 2019 mendatang sepertinya hening dan minim sosialisasi.
- 15 Pegawai Kemenkuham Bengkulu Ikut Ujian Penyesuaian Ijazah & Ujian Kenaikan Pangkat
- Berlaku 3 Sampai 20 Juli, Ini Aturan PPKM Darurat Jawa-Bali
- Sinergitas, Kakanwil Kemenkumham Sambangi Korem 041/Garuda Emas
Baca Juga
RMOLBengkulu. Anggota dewan perwakilan daerah (DPD) RI, Riri Damayanti mengungkapkan, bahwa pemilihan umum serentak yang akan diselenggarakan April 2019 mendatang sepertinya hening dan minim sosialisasi.
Dia juga menambahkan jika regulasi yang ditetapkan oleh Komisi pemilihan umum (KPU) tidak tegas dan terkesan merugikan para calon.
"Pemilu 2019 ini lesu, tidak ada pergerakan. Para calon juga kebingungan, KPU membolehkan calon untuk melakukan sosialisasi tapi melarang untuk berkampanye sebelum waktu yang ditentukan. Ini kan agak membingungkan, sebenarnya beda sosialisasi dengan kampanye itu apa," ungkap Riri saat mengunjungi kantor serikat media cyber Indonesia, Selasa (30/10).
Menurutnya aturan yang hanya memperbolehkan calon peserta pemilu melakukan kampanye yang hanya kurang dari sebulan itu sangat merugikan. Dirinya menilai jika aturan itu sangat merugikan para calon terutama bagi yang baru terjun ke dunia politik ataupun yang sudah lama.
"Peserta Pemilu itu diberi waktu untuk berkampanye hanya kurang dari sebulan, kalau nggak salah cuma 21 hari. Kita ketahui bahwa calon DPRD maupun yang lain itu sangat perlu untuk setidaknya memperkenalkan diri, terutama yang baru terjun ke politik. Kalau waktu kampanye hanya segitu jelas sangat merugikan bagi para calon," ungkapnya.
Senada dengan ketua SMSI, Rahiman Dani mengungkapkan, bahwa waktu yang disediakan untuk berkampanye hanya 21 hari sebelum hari H itu sangat tidak adil bagi media maupun para calon.
"Waktu yang begitu singkat, hanya kurang dari sebulan. Peraturan ini tidak adil bagi media dan juga para calon yang belum begitu dikenal oleh masyarakat. Seharusnya baik media maupun para calon itu bersinergi untuk gencar melakukan sosialisasi ataupun kampanye itu agar masyarakat tahu," jelasnya. [ogi]
- Soal Pemalsuan Dokumen Kitas TKA, Polda Garap GM Hingga Kepala Kantor Imigrasi Bengkulu
- Gajah Liar Rusak Rumah Dan Binasakan Nenek
- Kenaikan Tarif Angkutan Mulai H-7