Kenaikan Tarif Angkutan Mulai H-7

RMOLBengkulu. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu,Bambang Budi Djatmiko, mengatakan penyesuaian tarif angkutan mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah berlaku mulai H-7. Dalam kenaikan akan menggunakan sistem tarif batas bawah dan batas atas. Besaranya antara 10-30 persen dari tarif normal sebelumnya.


RMOLBengkulu. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu,Bambang Budi Djatmiko, mengatakan penyesuaian tarif angkutan mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah berlaku mulai H-7. Dalam kenaikan akan menggunakan sistem tarif batas bawah dan batas atas. Besaranya antara 10-30 persen dari tarif normal sebelumnya.

"Sesuai aturan Menhub tarib diberlakukan sistem batas bawah dan batas atas. Baik jalur darat dan angkutan udara serta laut," ujar Budi kemarin(20/5).

Dikatakan Budi, bahwa dalam waktu dekat ini akan melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan angkutan. Terutama angkutan darat AKDP dan AKAP. Untuk kelayakan standar kendaraan serta tes urine sopir dan kernet. Pemeriksaan melibatkan kepolisian Dit Lantas Polda Bengkulu dan Jasa Raharja serta Organda.

"Armada yang tidak layak tidak akan dibolehkan beroperasi. Tahun ini Pemprov juga tidak menyediakan angkutan mudik gratis. Akan tetapi disiapkan angkutan Bus Damri untuk mengantisipasi adanya penumpukan penumpang," paparnya.

Lanjutnya, penyesuaian tarif itu berlaku sampai H+7 lebaran. Kemudian untuk mempelancar arus mudik, angkutan ekspedesi dan batu bara akan diminta berhenti beroperasi. Penghentian sementara kecuali angkutan logistik dan BBM berlaku sampai H+7 lebaran. Tujuanya agar tidak ada gangguran arus mudik.

"Selama mudik lebaran akan disiapkan pos. Baik di daerah yang rawan longsor, serta tempat pemudik istirahat. Selain melibatkan Dinas Perhubungan dan kepolisian dan TNI juga petugas medis dan Satpol PP. Bertikut Dinas PUPR dan BPBD," terangnya.

Ditambahkan Budi, untuk jalur mudik diharapkan H-7 sudah tidak ada lagi jalan berlubang. Untuk pekerjaan proyek jalan juga akan dihentikan sementara. Sehingga tidak menganggu pengguna jalan terutama bahan matrial.

"Jalinbar sudah dikoordinasikan dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional. Baik wilayah I dan II. Yakni dari Bengkulu sampai ke perbatasan Lampung dan Bengkulu ke Perbatasan Sumbar serta Bengkulu menuju Perbatasan Sumsel," demikian Budi Djatmiko. [ogi]