Rio Capella: Pilkada Bengkulu Bukan Ajang Gagah-gagahan

RMOLBengkulu. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkuluakan berlangsung pada tahun 2020 mendatang. Dari sekian nama, Patrice Rio Capella digadang-gadang akan melenggang pada Pilgub Bengkulu 2020.


RMOLBengkulu. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu akan berlangsung pada tahun 2020 mendatang. Dari sekian nama, Patrice Rio Capella digadang-gadang akan melenggang pada Pilgub Bengkulu 2020.

Namun demikian, Rio Capella sapaan akrabnya menekankan, agar Pilkada Bengkulu, tidak dijadikan ajang gagah-gagahan dalam menentukan pilihan.

"Ya kita apresiasi teman-teman yang mendukung. Maju itu bukan sekedar kemauan. Kalau mau jadi Gubernur Bengkulu buat gagahan sebaiknya tidak usah. Tapi bagaimana yang bisa dirasakan masyarakat," ujar Rio dibincangi RMOLBengkulu, kemarin (20/7) siang.

Dia menyatakan, sebelum Pilkada Bengkulu 2020 digelar sebaiknya digelar debat uji publik terhadap bakal calon Gubernur Bengkulu dalam pengelolaan APBD Provinsi sebesar Rp 2,9 Trilliun tiap tahunnya tersebut.

"Pertama mensurvei apa yang harus kita lakukan untuk Bengkulu. Bukan sekedar Rio Capella jadi Calon Gubernur Bengkulu, itu ngak penting. Yang paling penting apa yang mau ditonjolkan dari Bengkulu," kata mantan Sekjend NasDem itu usai acara Silaturahmi Politik Untuk Bengkulu Damai Pasca Pemilu di Hotel Santika Bengkulu.

Menurut pria kelahiran 16 April 1969 ini kedewasaan politik menjelang Pilkada 2020 sangat diperlukan. Sedianya, untuk membangun jaringan ke tingkat nasional maupun internasional.

"Menurut saya memang hubungan relensensif antara pimpinan daerah dengan pusat pasti memberikan efek positif untuk Bengkulu," ucap mantan anggota DPR ini.

Tujuannya sendiri, sambung mantan Wakil Ketua DPRD Bengkulu periode 2004-2009 itu, untuk mengundang para investor masuk ke Bumi Rafflesia ini sendiri.

"Yang harus ditonjolkan adalah keunggulan kompetitif. Hari ini kita bisa bilang batu bara kita banyak, tapi kan dia (batu bara, red) terbatas. Menjaga hubungan para investor dari luar juga penting agar mereka mau ke Bengkulu," ucap pria yang pernah menjabat Ketua DPW PAN Bengkulu tersebut.

Terkait apakah tetap menggunakan kendaraan politik partai PDIP, ia memastikan tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Pasalnya, menunggu hasil survei Pilkada Bengkulu 2020.

Namun, apabila hasil survei nanti menujukan trend positif maka tidak dipungkirinya akan mengikuti percaturan politik di tempat ia dibesarkan tersebut.

"Jadi, kita akan lihat bagaimana proses politik Bengkulu kedepan. Kalau memang masyarakat ingin melihat Bengkulu dan berpikir lebih baik, serta surveinya positif Insya Allah," tutup tokoh politik nasional tersebut. [tmc]