Resmi MoU, Pembangunan Menara dan Pemancar Digital Dilaksanakan 2024

Penandatanganan nota kesepakatan itu dilakukan Bupati Lebong, Kopli Ansori dengan Kepala Stasiun TVRI Bengkulu, Rika Damayanti di Gedung Graha Bina Praja Setda Lebong, pada Rabu (12/4) sekitar pukul 10.00 WIB/Ist
Penandatanganan nota kesepakatan itu dilakukan Bupati Lebong, Kopli Ansori dengan Kepala Stasiun TVRI Bengkulu, Rika Damayanti di Gedung Graha Bina Praja Setda Lebong, pada Rabu (12/4) sekitar pukul 10.00 WIB/Ist

Wacana pendirian tower televisi digital di Kabupaten Lebong, terus bergulir. Teranyar, Pemkab Lebong menggelar Memorandum of Understanding (MoU) antara Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia dengan Pemkab Lebong.


Proses penandatanganan nota kesepakatan itu dilakukan Bupati Lebong, Kopli Ansori dengan Kepala Stasiun TVRI Bengkulu, Rika Damayanti di Gedung Graha Bina Praja Setda Lebong, pada Rabu (12/4) sekitar pukul 10.00 WIB.

Bupati Lebong, Kopli Ansori menyampaikan, digitalisasi penyiaran merupakan tuntutan teknologi yang tak terelakan bagi indonesia. Berbagai manfaat ditawarkan dengan migrasi penyiaran dari sistem analog ke digital.

Bahkan, manfaat adanya stasiun pemancar nanti masyarakat bisa menikmati sekitar 12 siaran televisi kualitas tinggi dan gratis.

"TV nasional bisa dinikmati masyarakat kita. Terima kasih kepada TVRI yang telah merespon, dan semoga tidak ada aral melintang proses pembangunannya nanti," kata Kopli usai MoU Pemkab Lebong dan TVRI terkait pembangunan menara dan pemancar digital di Lebong.

Dia berharap pembangunan menara dan pemancar digital bisa dilaksanakan tahun 2023 ini. Namun, sepertinya baru akan dilakukan tahun 2024 mendatang.

"Kalau bisa di tahun 2023, tetapi sepertinya progresnya telah disusun di 2024. Namun, kita tetap mensyukuri dan sama-sama mendoakan semoga bisa terlaksana dengan baik," tutur Politisi Partai PAN itu.

Sementara itu, Kepala Stasiun TVRI Bengkulu, Rika Damayanti menambahkan, nota kesepakatan ini nanti banyak hal yang akan menjadi tanggungjawab TVRI dan tanggung jawab pemerintah daerah.

"Dan itu sudah tertuang, dalam kesepakatan yang tertulis," Rika Damayanti.

Dia menambahkan, pada tahun 2022 lalu, pihaknya telah melakukan riset. Ada tiga wilayah yang akan menjadi objek kerja. Tiga wilayah itu terdiri dari dua wilayah dataran tinggi, dan satu wilayah di dataran rendah.

Dalam risetnya, pihaknya menggunakan metode Chirplus. Sebuah aplikasi terkini yang mendeteksi koordinat yang tepat untuk pemasangan menara. Bahkan, alat ini berfungsi untuk melihat sejauh mana orang yang tercover dengan siaran TV yang akan kita lakukan.

"Ternyata hasil riset kita tiga wilayah itu, paling flexsibel adalah justru di dataran rendah. Menara dengan 85 meter dari permukaan laut, dan kekuatan 1000 Kwh bisa mencover 85 persen jumlah penduduk di wilayah Lebong. Jadi, itulah kenapa titik itu kita tawarkan karena efektivitas dan efisiensinya," demikian Rika.

Pantauan di lapangan, turut hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dalmuji Suranto, Staf Ahli Jauhari Chandra, Kadis Kominfo SP Lebong, Saprul, dan Sekdis PMD Lebong, Danial Paripurna selaku pengusul program, serta sejumlah perangkat daerah.