RMOLBengkulu. Rekonsiliasi pasca Pilpres 2019 terus bermunculan. Bahkan, apabila rekonsiliasi dianggap penting, seharusnya Presiden Jokowi yang datang menemui Prabowo Subianto.
- Menkumham Pimpin Delegasi RI dalam Konferensi Diplomatik di WIPO Jenewa
- 5 Ribu Desa Tertinggal Bakal Berkembang Sebelum 2019
- Anggaran TPP Periode Desember 2021 Sudah Dialokasikan Tahun Ini
Baca Juga
RMOLBengkulu. Rekonsiliasi pasca Pilpres 2019 terus bermunculan. Bahkan, apabila rekonsiliasi dianggap penting, seharusnya Presiden Jokowi yang datang menemui Prabowo Subianto.
Demikian dikemukakan Direktur Eksekutif Analis Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Sarwi seperti dimuat Kantor Berita RMOL, Jumat (5/7).
"Ya rekonsiliasi itu penting, kalau untuk sekedar bertemu silahturahmi untuk menurunkan tensi politik untuk awal sementara ini, bukan berarti itu melegalkan kecurangan yang ada, ini hanya silaturahmi politik biasa," ucapnya .
Meski banyak masyarakat tidak setuju, Pangi berharap Jokowi yang justru datang menemui Prabowo.
"Akan lebih baik lagi kalau Pak Jokowi yang menemui Pak Prabowo, karena ibarat orang pertandingan olahraga itu kan banyak itu yang menang menyalami yang kalah," sarannya.
"Itu biasa nggak perlu gengsi-gengsian mana duluan yang menyalami mana yang datangi mana yang menunggu nggak penting gitu," imbuh dia.
Bukan hanya ketika sulit Jokowi bersedia menemui Prabowo di Hambalang.
"Pak Jokowi saat berkuasa dalam kondisi sulit Pak Jokowi datang ke Hambalang apakah gengsi beliau? Jadi kenapa gengsi-gengsian siapa yang datang, siapa yang menyambut," sindirnya dilansir RMOL.id. [tmc]
- Bawaslu Lampung Didemo Jangan "Masuk Angin" Sidang Politik Uang
- Sekarang Pembuatan SIM Pakai Tes Psikologi
- Amien Rais Dilecehkan, Sekjen Fokal IMM Laporkan Syakieb Sungkar Ke Polisi