Pilkada 2020, Bupati Baru Harapan Baru

RMOLBengkulu. Indonesia telah melewatkan hajatan besar, pesta demokrasi Pemilu 2019, 17 April lalu. Suhu politik di Kabupaten Lebong belum berakhir. Mengingat, gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lebong akan segera dimulai.


RMOLBengkulu. Indonesia telah melewatkan hajatan besar, pesta demokrasi Pemilu 2019, 17 April lalu. Suhu politik di Kabupaten Lebong belum berakhir. Mengingat, gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lebong akan segera dimulai.

Kepastian itu setelah keluarnya PKPU nomor 15 tahun 2019 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,  Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020.


Kini, banyak masyarakat berharap setiap bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lebong mendatang segera mengambil aksi nyata mewujudkan komitmen merubah Lebong ke arah yang lebih baik.

Seperti yang diungkapkan Rizen Antohar salah satu tokoh masyarakat Lebong, bahwa masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) harus dilakukan guna genjot pembangunan di Bumi Swarang Patang Stumang ini.

"Harapan saya, ingin pada tenteram, damai, terus cari kerja nggak sulit. Harapan-harapannya seperti bisa membangun Lebong, menyatu sama rakyat, bela orang kecil ya, biar lebih dekat dengan orang miskin," ujar dia dibincangi RMOLBengkulu, kemarin (22/8) siang.


Ia meminta para bakal calon Bupati-Wakil Bupati mendatang dapat merumuskan pola kebijakan ekonomi berasas kerakyatan. Termasuk berusaha mengembalikan perekonomian masyarakat desa yang terpuruk, lantaran harga jual komoditas seperti beras merosot drastis sekalipun musiman.

"Ya, saya merasakan kinerja bupati yang sekarang, masih banyak yang harus diperbaiki. Semoga Lebong bisa lebih baik," sambungnya.

Hal senada disampaikan Toni warga Desa Lemeu Pit Kecamatan Lebong Sakti, bahwa isu pemerintahan yang kuat untuk menumbuhkan ekonomi diutamakan oleh publik, dibandingkan pemerintahan yang bersih dan sebagainya.



"Kalau kami dari masyarakat Lebong sakti berharap agar lapangan pekerjaan tersedia, karena banyak menganggur sekarang. Kemudian kalau masyarakat bekerja otomatis bisa sejahtera, sebab sudah punya penghasilan untuk memenuhi biaya hidup," ujarnya.

Disampaikannya lagi, apa lagi untuk daerah Lebong sendiri saat ini banyak petani yang sudah kehilangan pekerjaan mereka. Mengingat sebagian petani di daerah itu hanya penggarak bukan pemilik lahan.

"Kalau untuk harapan, ya menunggu visi dan misi mereka dulu. Karena melihat visi dan misi mereka sangat baik dan bagus itu perlu. Yang jelas, kalau bupatinya baru, ya harapannya juga harus baru," tutupnya. [tmc]



                    q