Penduduk Miskin di Lebong Capai 13.314 Orang

RMOL.Terkait dengan angka kemiskinan,tercatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lebong pada tahun 2017 mencapai 13.314 orang.Meskipun demikian, tingkat kemiskinan di Kabupaten Lebong pada tahun 2017 menunjukkan trend penurunan.


RMOL.  Terkait dengan angka kemiskinan, tercatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lebong pada tahun 2017 mencapai 13.314 orang.  Meskipun demikian, tingkat kemiskinan di Kabupaten Lebong pada tahun 2017 menunjukkan trend penurunan.

Persentase penduduk menunjukkan penurunan dari 12,26 persen pada tahun 2016 menjadi 11,83 persen pada tahun 2017. Atau jumlah penduduk miskin berkurang dari 13.560 orang tahun 2016 menjadi 13.314 orang pada tahun 2017. Begitu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebong, Ir. Sriwiyana Teguh Ananto kepada RMOL Bengkulu.

"BPS juga mengukur tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan (GK) yang terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) yang telah ditetapkan BPS Pusat. Sebab, GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilokalori perkapita per hari. Sedangka GKNM nilai kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan," kata Teguh, Rabu (17/1/2018).

Selain itu, Lanjut Sri, ada 3 indikator kemiskinan yang digunakan. Pertama, Head Count Index (HCI-P0), yaitu persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan (GK).

Kedua, Poverty Gap Index atau Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang merupakan rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Lalu yang Ketiga, Poverty Severity Index atau Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.

"Meningkatnya harga beras dan komoditas lain, jelas akan mempengaruhi peningkatan GK dan GKM. Dengan pengendalian harga merupakan satu upaya untuk menahan agar kemiskinan tidak semakin parah," singkat Teguh. [nat]