Pelabuhan Penangkapan Ikan Pino Raya, Investasinya Rp 198 Miliar

RMOL. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2016 lalu, tercatat ada sebanyak 1.996 orang nelayan yang mendiami kawasan pesisir sepanjang 60 kilometer.


RMOL. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2016 lalu, tercatat ada sebanyak 1.996 orang nelayan yang mendiami kawasan pesisir sepanjang 60 kilometer.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan, Iskandar Az, kepada RMOL Bengkulu, mengungkapkan, nelayan- nelayan itu bermukim di enam kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Nelayan-nelayan di sini masih menggunakan perahu tradisional, sehingga kapasitas penangkapan dan penampungan ikan masih sangat terbatas," terang Iskandar.

Lebih lanjut dia menjelaskan, tahun 2016 lalu nilai produksi perikanan laut mencapai Rp 18,7 miliar. Hasil tangkapan ikan nelayan di Bengkulu Selatan saat itu hanya berjumlah 1.500 ton per tahun, padahal potensi lestari diperkirakan mencapai 14.763 ton ikan per tahun.

"Itu artinya, nelayan hanya mampu menanfaatkan 10 persen dari potensi lestari perikanan tangkap di Bengkulu Selatan," kata Iskandar.

Menurutnya, belum ada kapal nelayan besar berkapasitas di atas 5 gross ton (GT) menjadi kendala rendahnya jumlah tangkapan ikan laut di Bengkulu Selatan.

"Kapal-kapal yang sanggup berlayar selama berminggu-minggu belum ada di sini. Sebagai daerah pesisir dengan potensi perikanan yang cukup besar, kami juga belum mempunyai sarana pabrik es," pungkasnya.

Untuk menyelesaikan permasalahan itu, kata Iskandar, pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan program Pembangunan Pelabuhan Penangkapan Ikan di Kecamatan Pino Raya dengan nilai investasi sebesar Rp 198 miliar.

"Pelabuhan itu akan menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal berukuran 5-15 GT, sehingga diharapkan mampu mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupten Bengkulu Selatan," jelasnya.[nat]