RMOLBengkulu. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H kenaikan harga bahan pokok berupa sembako dan persedian lebaran hal yang lumrah untuk ditemukan.
- PT SIL Kembali Serap TBS Sawit Petani, Tapi...
- Sawit Murah, Petani Diminta Tetap Tenang
- Resmi, PT KCIC dan Rini Soemarno Cs Digugat Ke Pengadilan
Baca Juga
RMOLBengkulu. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H kenaikan harga bahan pokok berupa sembako dan persedian lebaran hal yang lumrah untuk ditemukan.
Tidak hanya menjelang lebaran saja namun, memasuki tahun baru menjadi momentum yang paling sering ditemui untuk kenaikan harga bahan pokok.
Dalam press konference yang digelar Bank Indonesia Cabang Bengkulu Jumat (18/5), bertempat di kantor cabang bank indonesia, Kepala Kantor Bank Indonesia, Endang Kurnia, mengatakan dengan meningkatnya permintaan dalam penukaran uang pecahan untuk lebaran bank indonesia juga ikut dalam menekan laju kenaikan harga bahan-bahan pokok dengan berpartisipasi dalam pengendalikan inflansi daerah (pid) yang bersifat operasi pasar murah.
"Tim pengendalin inflasi daerah kota bengkulu akan menggelar pasar murah yang akan dilaksankan tanggal 7 Juni hingga H-3 lebaran," kata Endang Kurnia, Jumat (18/5) pada saat press konference.
Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Bidang Ekonomi Makro Bank Indonesia, Crishtin Sidabutar, bahwa pasar murah dilakukan H-7 sebelum lebaran adalah waktu yang sangat efektif untuk mengatasi inflasi atau yang sering di kenal dengan naiknya bahan pokok dan barang menjelang lebaran.
"Khusus kota bengkulu kenaikan harga terjadi pada h-7 menjelang lebaran selain itu pada saat tahun baru," sambung Christin.
Jika bengkulu bisa mengendalikan inflasi tersebut maka seluruh wilayah yang ada di bengkulu bisa di kendalikan. [ogi]
- Lima Putra Putri Terbaik Lebong Ikuti Seleksi Paskibra Tingkat Provinsi
- Pecah Rekor, 25 Anak Lebong Lulus Seleksi Penerimaan Polri
- Pelajar SMAN 2 Kota Bengkulu Simulasi Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa