Misi Pemkot Bahagia Religius, Tapi Warga Resah Kehadiran PLTU

RMOLBengkulu. Misi Walikota Bengkulu, Helmi Hasan untuk mewujudkan kota yang bahagia dan religius, nyatanya bertolak belakang dengan kehadiran perusahaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berada di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu.


RMOLBengkulu. Misi Walikota Bengkulu, Helmi Hasan untuk mewujudkan kota yang bahagia dan religius, nyatanya bertolak belakang dengan kehadiran perusahaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berada di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

Pasalnya, sejak hadir di Kota Bengkulu, masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan mengaku menderita. Mulai dari tidak dilibatkan dalam urusan pemberdayaan tenaga kerja lokal hingga kerusakan lingkungan yang mulai dirasakan oleh masyarakat.

Direktur wahana lingkungan (WALHI) Bengkulu, Beni Ardiansyah pun menghawatirkan bahwa suatu hari nanti masyarakat Bengkulu benar-benar akan terdampak negatif oleh keberadaan PLTU Teluk Sepang.

Pencemaran lingkungan, perairan hingga polusi akibat limbah PLTU sudah menanti dan akan menyerang masyarakat sewaktu-waktu.

"Dampak kerusakan lingkungan sudah mulai terlihat sekarang, kita lihat biota laut banyak yang mati mengenaskan. Jika ini tidak segera di cari solusi maka bencana lebih besar sudah menanti kita," ungkap Beni Ardiansyah kepada RMOLBengkulu beberapa waktu lalu.

Bahkan dirinya yakin jika misi Walikota Bengkulu, Helmi Hasan yang ingin mewujudkan Bengkulu bahagia dan religius tidak akan tercapai jika masyarakat banyak yang menderita.

"Bagaimana Kota ini mau bahagia kalau masih banyak masyarakat yang mengeluh, tidak bahagia. Lingkungan mulai tercemar, pencaharian para nelayan pun mulai terancam. Belum lagi ancaman polusi dan debu yang akan menghujani kota ini," tambahnya.

Untuk itu dirinya meminta kepada pemerintah kota dan provinsi untuk serius mencari solusi terkait polemik PLTU yang tak kunjung selesai.

"Perusahaan ini letaknya di dalam kota, maka seharusnya Pemkot maupun Pemprov seriuslah mencari solusi masalah ini. Ini masalah serius, ancamannya untuk jangka panjang," tutupnya. [tmc]