RMOL. Puisi dibacakan Sukmawati Soekarno Putri beberapa waktu lalu ternyata "berbuntut panjang". Puluhan massa di Kota Bengkulu tergabung dalam Gerakan Muslimah Bengkulu dan organisasi masyarakat lainnya, menyuarakan protes terhadap isi dari puisi yang diduga telah menista agama Islam tersebut.
- PAD Wisata Lebaran, Disparpora Raih Rp 26,5 Juta
- Sambut Ramadhan, Lazismu Bengkulu Gelar Back To Masjid
- Gagal Ikut Nyaleg, Kasmi Jadi Camat
Baca Juga
RMOL. Puisi dibacakan Sukmawati Soekarno Putri beberapa waktu lalu ternyata "berbuntut panjang". Puluhan massa di Kota Bengkulu tergabung dalam Gerakan Muslimah Bengkulu dan organisasi masyarakat lainnya, menyuarakan protes terhadap isi dari puisi yang diduga telah menista agama Islam tersebut.
Kordinator Lapangan (Kirlap), Hernita Anggraini, menyampaikan, Senin (9/4), penistaan agama tersebut dilakukan secara terang-terangan.
Selanjutnya, kepada aparat penegak hukum untuk dapat mengadili serta menindak tegas Sukmawati Soekarno Putri atas perbuatan yang dilakukannya pada acara 29 tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week yang diberi kesempatan untuk membacakan puisi ciptaannya. Pihak kepolisian juga diharapkan dapat memberi perlakuan hukum yang berkeadilan meski sebagai terlapor adalah Sukmawati.
"Aksi yang digelar merupakan aksi damai dengan sebutan yakni Aksi Damai Muslim Bergerak (ADMB) Selamatkan Indonesia Dengan Syariat," ujarnya.
Organisasi masyarakat seperti Putri Amanat Nasional Bengkulu, Barisan Penegak Amanat Nasional, Prima DMI Bengkulu dan Wahana Muda Indonesia Bengkulu juga ikut dalam aksi di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu lanjut Hernita.
Ia juga menambahkan, mengecam dan mengutuk puisi, ataupun ujaran kebencian lainnya. Cadar dan azan adalah bagian dari syariat Islam, jika menghina cadar dan azan berarti menghina syariat Islam.
"Kami Gerakan Muslimah Bengkulu menghimbau kepada masyarakat Indonesia tetap tenang, perkuat barisan, satukan ukhuwah agar tidak terpecah belah. Kami meminta Ibu Sukmawati untuk dipenjarakan, Ibu Sukma agar diadili seadilnya, karena puisi Ibu Sukma telah melecehkan agama Islam," pungkas Hernita. [nat/tri]
- Sakit Belasan Tahun, Warga Kaur Harapkan Uluran Tangan Dermawan
- Terjungkal, Truk Tronton Nyaris Timpa Bangunan Warga
- Ribuan Warga Eks Padang Bano Berpeluang Memilih
