RMOLBengkulu. Perhelatan Pekan Olahraga Wilayah ( tahun 2019 di Provinsi Bengkulu menimbulkan complain dari Kontingen Sumatera Barat (Sumbar), pada Senin (4/11).
- Rakor BPSDM, Penyampaian Rekomendasi & Langkah Strategis Kebijakan Pengembangan SDM Kemenkumham
- Satgas Keluarkan Edaran Baru, Atur Pembatasan Peribadatan dan Tradisi Idul Adha
- Hotel CJH Terdekat 1,1 Km, Terjauh 4,3 Km
Baca Juga
RMOLBengkulu. Perhelatan Pekan Olahraga Wilayah ( tahun 2019 di Provinsi Bengkulu menimbulkan complain dari Kontingen Sumatera Barat (Sumbar), pada Senin (4/11).
Manager Cabang Olahraga (Cabor) Renang dari Sumbar, Septrian mengatakan, bahwa kegiatan Porwil yang telah berlangsung selama 3 hari di Provinsi Bengkulu ini mengeluhkan persoalan makanan yang diperuntukan para atlet cabor renang.
Pasalnya, persoalan konsumsi menjadi hal yang sangat penting bagi para atlit yang saat ini tengah bertanding di Porwil Sumatera X tahun 2019 Provinsi Bengkulu.
"Untuk atlit renang dari Sumbar, kami membawa sebanyak 10 atlit. Dari awal kami datang ke Provinsi Bengkulu, saya sudah mendapatkan laporan dari kontingen terkait soal makanan yang mana hanya dikasih lauk tempe dan tahu, kemudian ada sayur hanya sedikit dan ditambah cabe," kata Septrian, Senin (4/11) kepada RMOLBengkulu.
Lebih lanjut, Septrian menyampaikan bahwa makanan yang dikasih kepada para atlet ini tidak sesuai dan menurutnya itu bukan makanan yang layak untuk di konsumsi oleh atlet.
"Saya juga sampaikan pada kontingen dan tim yang lain, bahwa inilah makanan yang di kasih oleh atlit dan menurut saya itu bukan makanan atlit lagi tapi makanan kucing setelah saya liat," sambungnya.
Setelah kejadian tersebut, barulah besoknya ada perubahan, kata Septrian. Hanya saja masih ada kendala lagi yakni soal jam makanannya.
"Karena atlet baru dikasih makan jam setenga dua dan atlet bertanding pada jam tiga. Sedangkan proses makan itu dua jam lamanya. Dan itu sudah berapa kali saya sampaikan bahwa makan harus tepat waktu," ucap Manager renang asal Sumbar.
Selaku Manager, dirinya harus mengeluarkan uang pribadi untuk mencukupi asupan makan para atletnya. Karena menurutnya, keterlambatan jam makan untuk para atlet sangat berpengaruh pada energi masing-masing atlet.
"Saya sudah minta kepada panita kalau tidak, untuk makannya di hotel saja. Jadi kita bisa minta pada pihak hotel, daripada panitia jauh-jauh ngantar kesini dengan jumlah yang segitu , lebih baik cari tempat terdekat seperti pesan dengan pihak hotel," tutup Septrian.
Sementara itu, untuk persoalan seperti keamanan, transportasi sampai sekarang tidak ada persoalan bagi meraka, hanya persoalan makan ini yang terkendala. Karena soal makan seperti ini bisa menimbulkan keributan. [ogi]
- Kakanwil Kemenkumham Bengkulu Bersama Pemkab Benteng Siap Majukan Daerah
- Milad ke-46, MUI Pastikan Sejak Awal Terlibat Penanganan Covid-19
- Kegiatan Penanaman UPSA BPDAS Ketahun Tuntas, Ini Peran Perempuan Dalam Pelestarian Hutan Lindung Bukit Daun