RMOLBengkulu. Pemerintah Kabupaten Lebong sepertinya mulai kewalahan tangani bencana alam berupa material longsor dalam empat bulan terakhir ini. Sebab hanya mengantongi satu unit alat berat (alber). Itupun, hanya alat berat jenis beko.
- Pasien Maag Meningkat 40 Persen Selama Ramadhan
- Polisi Sunat 46 Anak Gratis Dari Keluarga Tak Mampu
- Empat Tenaga Nusantara Sehat Batch Datang Lagi
Baca Juga
RMOLBengkulu. Pemerintah Kabupaten Lebong sepertinya mulai kewalahan tangani bencana alam berupa material longsor dalam empat bulan terakhir ini. Sebab hanya mengantongi satu unit alat berat (alber). Itupun, hanya alat berat jenis beko.
Apalagi, minimnya ketersediaan alber memberi dampak pada penanganan bencana yang bersifat darurat. Padahal secara geografis, wilayah Lebong sangat berpotensi terjadi bencana pohon tumbang dan tanah longsor mengingat banyaknya perbukitan dan tebing.
Saat dikonfirmasi Plt Kadis PUPRP Lebong, Agus Ferdinan melalui Kabid Bina Marga, Dodi Irawan didampingi Kasi Reservasi Jalan dan Jembatan, Haris Santoso tak mengelak soal kondisi tersebut.
Menurutnya, sejauh ini hanya satu unit alber saja, yang saat ini masih berfungsi. Sedangkan, longsor kerap terjadi di sejumlah titik dalam empat bulan terakhir ini. "Semestinya kami minimal tiga unit. Karena titik longsor sering terjadi dimana-mana," jelasnya.
Dia mengaku, beberapa kali sudah pernah diusulkan untuk dianggarkan penambahan alat berat, namun belum mendapatkan restu dari legislatif. Ia berharap kedepannya kondisi ini bisa menjadi dasar untuk menganggarkan penambahan alber.
"Kalau ada tiga unit, satu bisa disiagakan di jalur penghubung Lebong-curup, satu di jalur Lebong-Bengkulu Utara. Satu lagi bisa disiagakan untuk cadangan," tutupnya. [tmc]
- Sekda Klaim Pajak Kendis Sudah Dianggarkan
- Pelaku Hamili Anak Kandung Akan Dijerat UU Perlindungan Anak
- Catut Logo Dan Nama Menteri, Kuota CPNS 2018 Palsu Menyebar