Lebong Gelar Do'a Lintas Agama Untuk Korban Kanjuruhan dan Gempa di Tapanuli Utara

Do'a bersama untuk bangsa dalam rangka menyikapi tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan Malang dan Gempa di Tapanuli Utara. Acara dipusatkan di Gedung Aula Mapolres Lebong, Rabu (12/10) sekitar pukul 09.30 WIB/RMOLBengkulu
Do'a bersama untuk bangsa dalam rangka menyikapi tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan Malang dan Gempa di Tapanuli Utara. Acara dipusatkan di Gedung Aula Mapolres Lebong, Rabu (12/10) sekitar pukul 09.30 WIB/RMOLBengkulu

Kepolisian Resor (Polres) Lebong menggelar acara Do'a bersama untuk bangsa dalam rangka menyikapi tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan Malang dan Gempa di Tapanuli Utara. Acara dipusatkan di Gedung Aula Mapolres Lebong, Rabu (12/10) sekitar pukul 09.30 WIB.


Acara dibuka langsung Kapolres Lebong, AKBP Awilzan yang diwakili Kabagren, AKP Ngatmin didampingi Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen, serta perwakilan Kejari Lebong, Joy Hendrizal.

Turut hadir Kasat Bimas, Iptu Kuat Santosa, pejabat utama Polres Lebong, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, serta perwakilan insan pers yang bertugas di Lebong.

Kabagren, AKP Ngatmin menyampaikan, permohonan maaf Kapolres Lebong berhalangan hadir karena sedang mengikuti suatu acara.

Dia berharap, doa bersama ini sebagai bentuk ungkapan duka cita atas peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjurahan Malang, yang mengakibatkan Personil Polri dan penonton pertandingan sepakbola Arema FC vs Persebaya, meninggal dunia.

Begitu juga musibah bencana alam gempa bumi yang terjadi di kabupaten Tapanuli utara pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

"Seluruh rakyat di Indonesia tentu prihatin dengan kejadian ini,dan kita mengucapkan belasungkawa kepada saudara-saudara kita yang saat ini mengalami musbah," ujarnya mewakili Kapolres Lebong, Rabu (12/10).

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen turut menyampaikan ucapan turut belasungkawa terkait peristiwa tersebut. Menurutnya persitiwa tersebut menjadi bahan evaluasi yang dapat memperbaiki dunia persepakbolaan Indonesia.

"Seluruh elemen harus mengerti bagaimana pentingnya menjaga Sportivitas, tragedi tersebut sontak menjadi perhatian publik. Baik di dalam maupun luar negeri dan menjadi duka di dunia olahraga, khususnya sepak bola di Tanah Air," ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada remaja di daerah itu agar sama sama menjaga Kamtibmas seketika ada gelaran turnaman. "Ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Untuk seluruh korban kita doakan semoga ditempatkan di sisinya, dan  keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," pungkasnya.

Pantauan di lapangan, acara kemudian dilanjutkan mengumandangkan doa oleh beberapa tokoh agama yang hadir  langsung dalam kegiatan tersebut. Secara berurutan mulai dari Agama Islam, Katolik, Kristen, dan Budha. Jalannya doa pun berjalan dengan khidmat. Dan acara yang juga bisa dilanjutkan dengan form persepsi eksternal Polres yang dipandu Kasat Bimas Polres Lebong, Iptu Kuat Santosa.