Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Lebong bakal memiliki Ruang Hemodialisis atau Ruang Cuci Darah serta berbagai fasilitasnya. Artinya, para pasien gagal ginjal kronis di daerah itu tak perlu jauh-jauh ke kota Bengkulu atau ke wilayah lain untuk terapi hemodialisa (cuci darah).
- Takbir Keliling Malam Lebaran Masih Akan Dibahas Secara Komprehensif
- Proposal Rp 43 Miliar Direspon, Minggu Ini Diverifikasi BNPB
- 13 Petani Di Dua Desa Akan Terima Bantuan Cadangan Pangan
Baca Juga
Namun, ruang ini belum difungsikan karena belum miliki izin operasional. Saat ini, RSUD tengah menerjunkan sejumlah perawat atau tenaga medis untuk pelatihan dialisis bagi perawat di Rumah Sakit Umum Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
Plt Dirut RSUD Lebong, Rachman menyebutkan, para tenaga medis itu dibekali pelatihan penanganan instalasi hemodialisa di Pulau Jawa, persisnha di rumah sakit yang telah memiliki fasilitas cuci darah lengkap.
"Mudah-mudahan dalam waktu secepatnya di RSUD Lebong akan segera berdiri Instalasi Hemodialisa, sehingga para pasien warga kabupaten Lebong dapat cepat tertangani, dan tidak lagi harus keluar daerah untuk menjalani terapi," katanya.
Menurutnya, saat ini ruang itu memang belum tersedia. Untuk itu, pihaknya membekali para tenaga medis keluar daerah. Termasuk menyiapkan ruangan.
"Ada puluhan warga kabupaten Lebong yang secara rutin membutuhkan terapi hemodialisa," singkatnya.
Sementara itu, Bupati Lebong Kopli Ansori meminta kepada RSUD Lebong agar segera meningkatkan kapasitas para perawat atau tenaga medis dengan mengikut-sertakan pada pelatihan dialisis.
"Yang pasti, saya berharap dengan diikut-sertakan sejumlah tenaga medis pada pelatihan dialisis ini, segera dapat diikuti dengan peningkatan kualitas SDM serta kedepannya pelayanan kesehatan dikabupaten Lebong dapat lebih baik lagi," demikian Rachman.
- Evaluasi Penggunaan DD Dan ADD, Besok Kades se-Lebong Dikumpulkan
- Akhir Tahun 2022, Ada 65 Kades Purna Tugas
- Kosong, Sembilan Desa Akan Diisi Pjs Kades